web analytics
header

Unhas dan AIC Bahas Hasil Kolaborasi Penelitian Sektor Sulsel

 

IMG-20221207-WA0003
Sumber: Humas Unhas

 

Makassar, Eksepsi Online – (8/12) Berkisar 100 peserta mengahdiri Symposium internasional bertema “International Mini Symposium Unhas-PAIR AIC 2022” pada rabu (7/12) lalu. kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Universitas Hasanuddin bersama The Australia Indonesia Center (AIC) telah digelar. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita di Aula Prof. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana, Kampus Tamalanrea, Makassar, yang mana terhubung secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui YouTube.

Menghadirkan narasumber yang paham akan pembangunan agrarian dan dinamika perubahannya asal Australia seperti Prof. Wolfram Dressler dari Universitas Melbourne, yang akan menjabarkan terkait mata pencaharian kaum muda dengan topik  “Memahami Penghidupan dan Aspirasi Kaum Muda dalam Konteks Perubahan dan Pembangunan Agraria di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan”.

Kemudian Dr. Hoi Minh Chu dari The University of Western Australia yang membahas topik terkait “Imunisasi Anak dan Vaksinasi Berdasar Usia di Indonesia”.

Hadir pula Dr. Syamsul Pasaribu yang mewakili IPB University, membahas fokus terkait “Peran Budidaya Rumput Laut dalam Transformasi dan Keberlanjutan Mata Pencaharian Pesisir di Sulawesi Selatan”.

dan yang terakhir guru besar yang turut di undang mewakili Universitas Hasanuddin, Profesor Muhammad Isran Ramli, beliau merupakan seorang guru besar Fakultas Teknik (FT) Unhas bidang Teknik Transportasi, yang membahas mengenai tema “Memaksimalkan Efektivitas Jalur Kereta Api Sulawesi Selatan”. 

Prof. dr. Budu, M.Med.Ed., Sp.M (K)., Ph.D., selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas menyambaikan bahwa, simposium ini menjadi salah satu sarana pengembangan ilmu pengetahuan mahasiswa berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Indonesia dan Australia dalam berbagai sektor di Kawasan Sulawesi Selatan. Diketahui bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari PAIR Policy Forum 2022.

Lebih lanjut, Prof. Budu menyampaikan bahwa kolaborasi Unhas dan AIC melalui Program PAIR ini menjadi sarana para peneliti agar dapat berkontribusi membantu permasalahan masyarakat melalui rekomendasi kepada para _stakehoulder_ berdasar dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dan Prof. Budu berharap dengan dilaksanakannya simposium ini para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik. 

Kegiatan yang resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil. Dalam sambutannyan memberikan apresiasi atas terselenggaranya Mini Symposium Internasional tersebut.

“Program PAIR yang merupakan langkah nyata kolaborasi Unhas dan AIC memberikan dampak besar terhadap pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) karena mempunyai tiga misi besar salah satunya sebagai penghubung pemerintah dan para peneliti.”

Prof. Adi juga mengatakan, bahwa Unhas terus berupaya menjangkau kolaborasi dengan berbagai pihak, upaya berkelanjutan terus ditingkatkan. Komitmen Unhas sebagai perguruan tinggi yang ditunjukkan dalam mendukung SDGs, hal ini diyakinkan dengan penghargaan yang diterima Unhas sebagai kampus yang turut aktif melakukan berbagai program berkelanjutan untuk pencapaian 17 tujuan utama SDGs.

“Melalui simposium seperti ini, kita bisa mendapatkan informasi dan pengalaman baru dari para peneliti berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan. Kolaborasi Unhas dan AIC melalui program PAIR memberikan manfaat sangat besar dalam berbagai sektor di Sulawesi Selatan. Diharapkan, para peserta bisa mengikuti kegiatan secara baik untuk pengembangan kapasitas yang dimiliki,” jelas Prof. Adi.

Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Sudirman Nasir (Dosen Universitas Hasanuddin) selaku moderator berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. Para peserta juga turut aktif dalam memberikan pertanyaan kepada para narasumber. (ash/red)

Related posts: