web analytics
header

Lukacita: Tentang Para Pemimpi Yang Dikhianati Cita-Cita Mereka Sendiri

Sumber: Google

Sumber: Google
Sumber: Google

Oleh: Jessica Dena Dethan

Pengurus LPMH-UH Periode 2022-2023

“Keong itu berani, ya? Dia nggak pernah takut meninggalkan rumahnya meskipun banyak yang bilang dia nggak akan bertahan hidup lama kalau keluar dari cangkang. Satu persatu langkah gue meninggalkan cita-cita yang gue bangun bagaikan rumah. Hari kian hari, ingin gue tambah perabot di dalamnya. Waktu kian waktu, ingin gue tambah kekuatan untuk memperkokohnya. Namun cita-cita gue runtuh, habis tanpa sisa. Hanya tersisa puing-puing ingatan tentang betapa banyak waktu yang gue habiskan untuk mencapainya. Lalu mereka pikir, cuma mereka yang kecewa.”

Tara berusaha menjadi pemberani sama seperti keong, yang tidak takut untuk meninggalkan rumahnya. Bukan karena ia benar-benar ingin meninggalkannya, sungguh bagi perempuan yang sudah menjalani separuh dari kehidupannya hanya untuk catur itu tak mungkin benar-benar akan meninggalkan apa yang sudah ia rintis sejak dulu. Melainkan karena hidup yang ia jalani memberinya banyak pelajaran hidup tentang ikhlas dan kehilangan.

Utara Paramayoga adalah tokoh fiksi utama perempuan yang dihidupkan Valerie Patkar melalui novelnya yang berjudul “LUKACITA”. Cerita kelima yang berhasil menarik banyak orang melalui aplikasi online (Wattpad), hingga resmi dirilis dalam bentuk buku. Dengan menyuguhkan cerita romansa, self improvement, nilai kekeluargaan dan friendship, Valerie berhasil membuat pembaca yang sedang memperjuangkan cita-citanya ikut masuk kedalam alur dan tulisan yang diterbitkannya pada Tahun 2021.

Valerie, melalui bukunya ini menceritakan sepasang pejuang mimpi yang dikhianati oleh cita-cita mereka sendiri. Keduanya memiliki luka yang terpendam dan nyaris menyerah pada cita-cita yang mereka impikan, terlebih karena mimpi mereka melibatkan banyak orang disetiap prosesnya.

“Kamu itu sebenarnya memikirkan masa depan kamu atau nggak sih, Tara?”

Cita-cita sebenarnya sederhana kalau hanya kita yang berperan. Untuk sebagian orang, cita-cita menjadi rumit karena itu tidak hanya jadi urusan diri mereka sendiri, tetapi juga orangtua.

Sama dengan karya-karya Patkar sebelumnya. Lukacita memiliki narasi yang sangat menarik dengan menghadirkan sudut pandang dari setiap pemeran, serta kita diajak untuk melihat masing-masing sisi kehidupan dari tokoh. Sudah menjadi ciri khas penulis dalam menggambarkan tokoh utama dalam novelnya, Valerie lebih memilih menceritakan kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa depan dengan bagian-bagian yang terpisah agar pembaca dapat mengenali sosok tokoh yang ia beri nyawa lewat tulisannya.

Penulis memberi fokus pada luka yang dialami oleh tokoh utama dan para tokoh lain yang berputar dalam luka yang mereka dapatkan. Javier, sebagai pemilik perusahaan start-upyang begitu idealis, namun ada banyak cerita dibalik kesuksesannya. Sementara Utara, ia adalah perempuan ceroboh yang tidak bisa melakukan apapun selain bermain catur. Sebagian nyawanya ada pada catur.

“Lupa lo itu seceroboh apa?”

Salah satu kalimat yang dapat menggambarkan seceroboh apa perempuan bernama, Utara. Perempuan yang minim akan pengalaman hidup dan kerja, ingin mencoba menekuni hal lain setelah ia meninggalkan dunia catur yang telah membesarkannya selama 14 tahun. Cerita yang menunjukkan bagaimana Utara ingin melihat kehidupan lain, dengan jiwa yang masih melekat pada catur. Hingga saat ia memutuskan untuk berhenti dari dunia catur, impian orangtuanya dan juga dirinya sudah lenyap. 

Utara akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di Pengantara, sebuah creative agency milik Javier. Creative agency menjadi lambang Javier menolak bekerja korporat monoton dan menjadi tempat berkarya bagi mereka yang ditolak dunia.

Sifat ceroboh dari Utara membuatnya mendapatkan banyak masalah selama ia menekuni pekerjaan barunya. Ditambah tekanan dari orang tuanya yang ingin dirinya kembali menjadi atlet catur seperti sebelumnya. Hal tersebut membuat Javier tahu, siapa Utara sebenarnya. Dan hendak membawa Utara kembali ke dunia catur, tempat dimana ia memulai karena catur satu-satunya yang Utara mampu. Bersamaan dengan Javier yang harus rela kehilangan pengantara, mimpinya.

Pertemuan keduanya mungkin sudah ditakdirkan. Seorang pendiri perusahaan start-up idealis bernama Javier bertemu dengan mantan atlet catur penakut bernama Utara. Saat mereka hampir menyerah untuk memperjuangkan apa yang mereka cita-citakan selama ini, mereka belajar untuk memaafkan keadaan.

Lewat tulisannya, Valerie Patkar berhasil membuat pembaca ikut masuk kedalam cerita para tokoh. Dengan alur cerita yang tidak begitu berat membuat kita dengan mudah memahami cerita, suasana, dan perasaan yang dialami tokoh . Menurut saya, cerita yang dikemas dengan konflik yang ringan dengan memiliki empat ratus empat puluh lima halaman ini alangkah lebih baiknya dibaca hanya dengan sekali duduk, agar tidak kehilangan detail dan feel dari ceritanya sendiri.

Karya Patkar yang kelima ini, menyiratkan pesan terkait penerimaan, memaafkan dan mengikhlaskan apa yang telah terjadi di masa lalu. So live and treasure yourself. More than anyone else.

“Semoga hari ini, kamu mulai berhenti menyalahkan dirimu sendiri dan belajar memaafkan.”

 

Related posts: