Makassar, Eksepsi Online – (31/3) Universitas Hasanuddin memiliki sejumlah kantin yang terletak di berbagai penjuru kampus untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika. Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin sendiri memiliki kantin yang diberi nama kantin Justice.
Harga makanan dan minumannya terbilang murah. Namun belakangan ini harga jajanan mengalami kenaikan di beberapa kedai. Terutama air mineral yang menjadi kebutuhan dan jajanan yang paling banyak dicari. Beberapa mahasiswa meresahkan hal tersebut, termasuk Rachma, mahasiswa semester 6 yang mengemban pendidikan di fakultas hukum Universitas Hasanuddin.
“Meresahkan sekali, ya walaupun naik seribu atau dua ribu, tetap meresahkan karena kalau itu seribu atau dua ribu bisa dipakai beli cemilan atau jajanan lain atau kalau uang pas-pasan lima ribu sudah tidak cukup untuk beli air mineral,” tutur Rachma.
Hal itu juga menjadi alasan beberapa mahasiswa lebih memilih melepas rasa dahaganya di kansas (kantin sastra), kantin yang terletak di dalam Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
“Saya pernah ke kansas beli air karena di justice tujuh ribu air mineralnya dan tidak tau ka yang mana saja yang masih lima ribu,” ujarnya.
Kenaikan harga jajanan tersebut bukan tanpa alasan. Kantin yang sempat mengalami renovasi pada 2017 lalu itu memiliki enam kedai sewaan. Dari pernyataan salah satu Mace (sapaan akrab penjual kantin), sejak awal tahun ini sewa kedai naik dua kali lipat dari harga sebelumnya. Untuk menyiasati kenaikan sewa tersebut, Mace mengatakan menaikkan beberapa harga jajanan merupakan satu-satunya jalan.
“Ini satu-satunya jalan bagaimana kami bisa bayar sewa kantin, ya dinaikkan harga, air mineral besar ini kita naikkan dua ribu, yang kecil juga naik dua ribu, kalau makanan ada yang naik dua ribu yang lain harga masih tetap sama,” kata Mace.
Mace juga menuturkan bahwa sudah ada upaya penawaran agar harga sewa diringankan melihat luas kantin yang lumayan kecil sehingga ruang makan pembeli terbatas hanya untuk beberapa orang.
“Saya bilang kami ini lahannya kecil, kantin juga kecil jadi adek-adek banyak yang lari ke kansas kalau banyak bapak dosen yang makan kan, karena mereka segan. Kami minta seandainya fakultas bisa tangani kami bayar lima ratus ribu termasuk biaya kulkas,” tuturnya. (göz)