web analytics
header

Air Sempat Merembes Masuk ke Sekret DPM, Ketua DPM: Kami Butuh Tindak Lanjut

Sumber: Dokumentasi Eksepsi

Sumber: Dokumentasi Eksepsi
Sumber: Dokumentasi Eksepsi

Makassar, Eksepsi Online – (29/5) Sekretariat Lembaga dan UKM hadir sebagai ruang untuk mendukung fungsi dan pemaksimalan kerja keorganisasian. Namun Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (DPM FH-UH) tampaknya tidak dapat menggunakan sekretnya seperti biasa. Rembesan air yang mengotori lantai sekret lah yang menjadi penyebab. Insiden ini telah berlangsung sejak pertengahan bulan puasa.

Dalam wawancara bersama ketua DPM yakni Jeremi S.U.L Awang, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kejadian ini.

“Yang pertama sangat prihatin karena bagaimana pun juga sekret itu digunakan oleh beberapa juga teman-teman UKM yang tidak mempunyai sekret di fakultas ketika mereka misalnya mau mengadakan rapat, mereka menyurat untuk peminjaman sekret DPM”. 

Meski pihak fakultas sempat melakukan pengecakan hingga memanggil teknisi AC, namun hingga saat ini, penyebab utama belum diketahui secara pasti. 

6576F2B1-A95D-4B09-A11F-4EAF3E201597

“Itulah yang masih menjadi pertanyaan besar dari teman-teman dan terutama pihak fakultas yang mempunyai tanggung jawab di bagian perlengkapan untuk mencari tahu sebenarnya ini penyebabnya dari apa.”

Meski demikian, Jeremi menyampaikan apresiasinya kepada Bagian Perlengkapan dan juga kepada Pak Tarsi yang dengan sigap membersihkan rembesan air tersebut.

“Karena ini bukan permasalahan seminggu dua minggu, tapi sudah sebulan lebih karena kemarin-kemarin cuma berpendapat, berpendapat, berpendapat, kalau saran saya mungkin bisa langsung dibongkar dan di dilihat ini sebenarnya ini air rembesan ini dari mana,” harapnya.

Ketika ditemui, pihak KTU sendiri mengungkapkan bahwa pengecekan rutin dilakukan. Dugaan sementara yang dilontarkan hal tersebut disebabkan oleh pergeseran pipa air bersih di bawah bangunan. Pihaknya juga menyebutkan rembesan air sudah tidak terjadi lagi selama beberapa hari terakhir.

Wakil Dekan 2 pun telah menyarankan untuk memanggil tukang namun dari pihak KTU masih menunggu arahan dari Dekan FH.

“Kalau ada perintah (dari dekan), bisa mi itu,” tutur pihak KTU.

Terakhir, Jeremi kembali menekankan bahwa pihaknya butuh lebih dari sekadar pengecekan. 

“Kami butuh aksi lah, aksi dari tindak lanjut setelah dicek.”

Selama air masih merembes masuk, beberapa aktifitas DPM harus dialihkan di luar sekret. Diketahui, rembesan terakhir terjadi pada Senin lalu (22/5). (qny)

Related posts: