web analytics
header

Mahasiswa di Ruang Kelas HAN Mengeluh Kepanasan

Ilustrasi: Tim Eksepsi

Makassar, Eksepsi Online – (6/9) Beberapa mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin mengeluhkan kondisi ruangan kelas HAN 03 dan HAN 04. Pasalnya, pendingin ruangan di ruangan berluas 4 x 6 meter tersebut tidak berfungsi dengan maksimal. Akibatnya mahasiswa merasa tidak nyaman.

“Panaski karena kapasitasnya juga, mungkin karena sempitki juga ruangannnya toh yang harusnya kapasitasnya ruangannya untuk 50 orang dengan ac yang cuma satuji saja dengan ruangan yang sempit, bemana nda panas…” keluh RA, mahasiswa prodi (Program Studi) HAN (Hukum Administrasi Negara) pada Tim Eksepsi, Jumat (1/9).

Hal senada juga diungkapkan oleh S, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum yang kelasnya dipindahkan ke ruangan HAN.

“Kapasitas ruangan yang sedikit untuk anggota kelas yang cukup banyak jadi ruangan kelas tuh terasa sumpek dan sesak.”

Dokumetasi Tim Eksepsi

Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. Yohanis Sattu, M.M., menerima kami di ruangannya untuk menanggapi masalah itu.  

“Sejauh ini tidak ada laporan yang masuk, tapi kalau memang ruangannya panas harusnya melapor di petugas ruangan, nanti mereka yang sampaikan ke kami, selanjutnya kami yang sampaikan ke teknisi.”

TW, mahasiswa lain prodi HAN mengungkapan, ia sudah melaporkan keluhan tersebut namun tak kunjung mendapat perhatian.

“Sudahmi juga saya sampaikan sama petugas ruangan ‘Pak bagaimana ini acnya? Panas sekali Pak tapi responnya yah begituji ‘Ah begitumo..’ tidak pernah juga ada responnya yang betul-betul  kek mau naperbaiki kah jadi kita kepanasan meki di dalam kalau belajar, maumi diapa…”

Yohanis menjelaskan, tegangan yang digunakan memang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa di ruangan itu.

“Kalau hanya 2 PK (istilah besaran tenaga yang dibutuhkan AC) dan di dalam kelas diisi dengan 50 orang pasti akan panas dan pengap apalagi kalau duduknya dempetan dan kalian itu banyak sedangkan untuk 2 PK itu hanya maksimal 36 orang,” jelasnya.

Ketika ditanyai terkait rencana perbaikan, Yohannis menjawab, “Seharusnya memang ada perbaikan, karena dalam kurung satu tahun ini hampir 30 AC itu yang saya ganti, setiap 6 bulan itu diperiksa apakah ada kelainan atau tidak ada, minimal dicuci, Semisal ada kerusakan semestinya diganti, kalau kita menambah AC gampang sebenarnya tapi kesulitannya ke instalasi listriknya tapi nanti kita cobalah untuk tambah 1 PK atau berapa PK.”

Solusi lain seperti pemberdayaan ruangan baru juga sempat disebutkan, namun kembali menemui kendala.

“Kita juga sudah bicarakan sama akademik mengenai ruangan yang baru, tetapi kelasnya tidak bisa dipecah-pecah karena kita kekurangan dosen, dilemanya kita ada di situ,” tuturnya Senin (4/9).

Mahasiswa berharap keluhan mereka segera mendapat tindak lanjut demi kenyamanan belajar.

“Saya harap fasilitas yang sudah rusak atau lama segera diganti dan diperbaiki kemudian  untuk kelas  memiliki anggota yang lumayan cukup banyak alangkah baiknya dialihkan ke kelas yang kapasitasnya memang memenuhi,” harap S. (dys)

Related posts:

Kongres KEMA Kembali Digelar DPM FH-UH

Makassar, Eksepsi Online (24/12) – Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (DPM FH-UH) kembali menggelar Kongres Keluarga Mahasiswa (KEMA)