Makassar, Eksepsi Online – (14/9) Nurul Habaib Al Mukarramah terpilih sebagai wisudawan berprestasi sekaligus wisudawan terbaik Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH Unhas) periode September Tahun Akademik 2022/2023 yang bertempat di Baruga A. P. Pettarani pada (6/9) lalu.
Nurul Habaib Al Mukarramah yang akrab disapa Lulu berhasil lulus pada program studi Ilmu Hukum Unhas dengan IPK 3,95 dengan predikat kelulusan sangat memuaskan yang menempuh pendidikan sarjana selama tiga tahun sepuluh bulan.
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, Lulu menulis judul skripsi, yaitu COMPARATIVE LEGAL ANALYSIS ON CLIMATE CHANGE LITIGATION BETWEEN AUSTRALIA AND INDONESIA (CASE STUDY OF BUSHFIRE SURVIVOR V. EPA AND ARIE ROMPAS ET AL V. GOVERMENT OF INDONESIA ET AL).
Dalam skripsi tersebut, Lulu mengkaji kasus orang-orang yang selamat dari kebakaran hutan yang menggugat EPA (Badan Lingkungan Hidup) di Australia dan Arie Rompas bersama tujuh warga Palangkaraya lainnya yang menggugat Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam wawancara yang dilakukan, Lulu mengungkapkan bahwa dia awalnya tidak merencanakan untuk mendapatkan kedua gelar tersebut selama masa kuliahnya. Namun, dia merasa sangat bersyukur dan gembira karena mendapat penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi.
“Saya tidak berharap banyak untuk hal seperti itu. Tapi saya merasa bahwa, wisudawan terbaik dan wisudawan berprestasi bukan merupakan tujuan akhirku. Itu saya benar-benar tidak ada menulis di peta cita-cita saya untuk jadi Wisudawan Terbaik di tahun ini. Namun, karena diberikan penghargaan seperti itu, maka saya tentu merasa senang dan merasa bersyukur karena diberikan apresiasi,” jelas Lulu.
Lulu diakui sebagai seorang mahasiswa berprestasi berkat pencapaiannya selama masa kuliahnya. Ini termasuk berbagai keikutsertaannya dalam kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta penulisannya yang berhasil menerbitkan artikel-artikel dalam jurnal ilmiah yang terindeks di SINTA dan SCOPUS.
Terkait dengan rencana karir mendatangnya, Lulu berencana untuk bekerja dan melanjutkan studinya. Ini adalah jalur karir yang telah Lulu atur. Jadi, jika dalam proses mewujudkan aspirasi untuk kuliah di luar negeri Lulu mendapatkan tawaran pekerjaan, dia akan menerima yang datang terlebih dahulu. Sambil bekerja, Lulu akan mempersiapkan diri untuk mencari beasiswa studi di luar negeri.
“Jika peta karir, bekerja dan lanjut kuliah itu adalah hal yang masuk di peta karir saya sehingga apabila dalam proses saya untuk mewujudkan aspirasi saya untuk kuliah diluar negeri itu pada saat yang sama dapat tawaran kerja. Saya terima mana yang duluan datang. Tetapi sembari bekerja juga mempersiapkan diri untuk mencari beasiswa kuliah diluar negeri melanjutkan S2,” ungkapnya.
Saat ini, Lulu sedang dalam tahap mencari untuk menemukan universitas yang menawarkan program studi yang sesuai dengan minat dan aspirasinya dalam bidang seperti lingkungan atau perubahan iklim, sebagai bagian dari rencana pengembangan keahliannya. (png)
