web analytics
header

Mahasiswa Unhas Hadirkan Inovasi Program Psikoterapi Suportif bagi Narapidana Anak di LPKA Kelas II Maros

Makassar, Eksepsi Online – (9/22) Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung di dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul “Psikoterapi Suportif” menjalankan salah satu inovasi program yang solutif dan implementatif. Program ini berakar dari ditemukan ada banyaknya narapidana anak di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) Kelas II Maros yang merasa tertekan selama menjalani masa pidananya. Mereka tidak mampu beradaptasi akan situasi dan kondisi yang terjadi  di dalam LPKA Kelas II Maros.

Program “Psikoterapi Suportif” merupakan sebuah metode pelatihan yang dirancang dengan metode operasional sederhana. Program pengabdian ini dilaksanakan  oleh 5 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, yaitu Nur Aini, Muh. Ichwan, Sherill Dwinove, Mujahidah Munir, dan A. Nur Ilmi Amaliyah Passalowongi. Kelima mahasiswa tersebut dalam menjalankan programnya didampingi oleh Eka Merdekawati Djafar, S.H.,M.H. selaku Dosen Pendamping. 

Tujuan dari dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan narapidana anak agar dapat beradaptasi dengan situasi yang sebelumnya membuat ia merasa tertekan. Harapan dilaksanakannya program ini adalah agar narapidana anak mampu meningkatkan self-esteem pada dirinya, menerima dan yakin pada kemampuan dirinya masing-masing, serta membangun rasa kepemilikan dan support system secara mandiri.

Pelaksanaan program ini terbagi atas tiga kegiatan. Pertama, ada kegiatan bertajuk “Talk With Me” di mana narapidana anak dilatih untuk memiliki dan meningkatkan self-esteem pada dirinya. Kemudian ada kegiatan “Acceptance Class” yang bertujuan melatih narapidana anak untuk menerima diri dan yakin pada kemampuan atau potensi dirinya masing-masing. Lantas yang terakhir, “Sense of Belonging” yang melatih anak untuk membangun rasa kepemilikan atas dirinya sendiri. Lantas yang terakhir

Nur Aini selaku ketua tim dalam program ini berharap program yang timnya laksanakan dapat terus berlanjut untuk menyelesaikan masalah tekanan yang dirasakan narapidana anak di awal masa tahanannya melalui pengintegrasian program pembinaan di Sekolah Mandiri di seluruh LPKA di Indonesia. (kal/red)

Related posts: