web analytics
header

NATIONAL LEADERSHIP CAMP : TRANSFORMASI PERTANIAN INDONESIA MENUJU INDONESIA SWASEMBADA

Sumber: Dokumentasi Eksepsi


Makassar-Eksepsi Online – Jumat (03/11) Universitas Hasanuddin bersama Ikatan Cendiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyelengarakan National Leadership Camp dengan tema Penguatan Ekosistem Pembagunan Umat dan Masyarakat untuk Mewujudkan Indonesia yang Kuat dan Bermartabat, yang diselengggarakan di Auditorium Prof. Ahmad Amiruddinn Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Kegiatan tersebut menghadirkan Rektor Universitas Hasanuddin, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mafud. MD, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum ICMI bapak Arif Satria, Ilham Habibie, Zulkifli Hasan, Didin S. Damanhuru, Aris Munandar, Fadhul Imansyah, dan Saiful Mujani.

Kegiatan National Leadership Camp tersebut dilaksanakan selama dua hari, dimana hari pertama di laksanakan pada Kamis (02/11) dan hari kedua pada Jumat (03/11).

Hari kedua National Leadership Camp menghadirkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaima sebagai pembicara. Dalam pemaparannya, Andi Amran berbicara tentang krisis pangan. Di mana Andi Amran menyatakan bahwa Indonesia masih bisa bertahan pada krisis ekonomi dan krisis kesehatan, namun Andi Amran menyatakan untuk berhati-hati pada krisis pangan, karena krisis pangan nantinya bisa melompat menjadi krisis politik dan akan menjadi sebuah konflik sosial.

“…..kalo krisis pangan masuk ini akan melompat menjadi krisis politik, pemerintahan, kesulitan dan ini bisa terjadi konflik sosial diantara kita,” ujarnya.

Andi Amran menyatakan bahwa Indonesia pernah swasembada pada tahun 2017 tanpa import beras 1 liter pun. Jika dibandikan pada tahun 1984 dimana Indonesia mendapatkan penghargaan dari Food and Agriculture Organization (FAO), pada saat itu penduduk Indonesia masih seratus juta lebih dan pada saat itu import beras 414 ribu ton, dan yang dikatakan swasembada itu disaat import 10%. Akan tetapi pada tahun 2017 penduduk Indonesia hampir dua kali lipat dua ratus juta orang dan tanpa import satu liter pun.

Andi Amran mengatakan bahwa meningkatkan pangan Indonesia bisa sangat muda seperti membalikkan telapak tangan, jika alat pertanian di Indonesia di transformasi dari yang awalnya pertanian tradisional menjadi pertanian moderen. Maksudnya jika dulu indonesia menggunakan mekaniksapi maka sekarang harus mengunakan mekanisasi, dulu mengunakan sapi sekarang traktor. (mxi)

Related posts: