web analytics
header

Dirangkaikan dengan Obrolan Aktualisasi Konstitusi, LeDHaK Helat Final Ko-Kurikuler Debat 

Makassar, Eksepsi Online  (5/12) Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi yang ada di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH), menyelenggarakan kegiatan penutupan ko-kurikuler sekaligus menjadi final Debat Hukum dan Konstitusi. Kegiatan yang disponsori oleh Maranta Law firm dan Kalinta & Co Law firm ini dihelat di Laboratorium Moot Court Dr. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H., FH-UH, pada Sabtu (2/12) lalu.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penutupan ko-kurikuler LeDHaK FH-UH kali ini dirangkaikan dengan Obrolan Aktualisasi Konstitusi (ORASI) yang membahas mengenai tahapan pemilu serta kesiapan penyelenggara menuju pemilu 2024. Narasumber yang dihadirkan dari bidang akademisi FH-UH, yaitu Dr. Romi Librayanto S.H., M.H., ada juga anggota BAWASLU Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Alamsyah, S.H. dan Anggota KPU Kota Makassar yaitu M. Gunawan Mashar. Ketiganya juga hadir sebagai juri yang menilai Grand Final Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi.

Ketua panitia Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi tahun ini, Nanda Fahrezi merasa bangga melihat bagaimana peserta Ko-kurikuler berproses selama kurang lebih dua bulan ini, sebagaimana diucapkannya pada saat penutupan kemarin.

“Selamat kepada peserta Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi karena telah menyelesaikan ko-kur 1 SKS ini di tempat yang paripurna. Saya pribadi bangga melihat proses peserta ko-kur yang bahkan awalnya masih sulit menyusun argumentasi hingga di final hari ini kualitas mereka sebagai pendebat sudah jauh meningkat. Begitulah ko-kur seyogyanya, menemani serta membantu pesertanya untuk bersama-sama merangkak, berjalan, berlari, hingga mendaki,” ujar Nanda.

Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi juga meninggalkan kesan yang baik di hati para peserta. Mereka merasa bahwa Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi sangat ideal untuk mengembangkan skill dan kemampuan dalam berdebat, kerja sama tim juga sangat dijunjung tinggi di sini.

“Selama kokur kami benar-benar mengasah kemampuan dalam berdebat. Kami dibimbing bagaimana tata cara berdebat yang baik dan benar. Semenjak tim debat terbentuk, kami mulai berkenalan satu sama lain, entah dengan sesama tim ataupun tim lain. Hal yang paling menarik adalah saat mengkaji mosi karena kami bertukar pikiran dengan kakak-kakak dan teman-teman yang sangat membantu mengasah kemampuan dalam memahami suatu mosi…” tutur salah satu peserta kokur, Fauzia Tussaida.

Sebagai apresiasi, Ko-Kurikuler Debat Hukum dan Konstitusi memberi penghargaan kepada Tim John Locke yang meraih Juara 1, Tim John Austin yang meraih Juara 2, Tim Immanuel Kant selaku jaura 3, dan Tim Hans Kelsen selaku Juara 4. Selain itu, penghargaan pembicara terbaik diberikan kepada Haura Maudya Maysha, penghargaan peserta terbaik diberikan kepada Fadiel Yusri Saputra, dan tim favorit diraih oleh Thomas Hobbes. (Ehn)

Related posts: