web analytics
header

Cipta Endemik

Sumber: Pinterest

Oleh: Nur Aflihyana Bugi, S.H.

Aku hanya menemukannya di pulau ini

Kokoh di tengah negeri

Menjadi pulau terbesar kesekian di dunia

Dan menemukannya pada tempat menarik untuk dibincangkan

…Hutan…

Dia yang pertama

Dia mulai menengok bersama terbenamnya mentari

Dia mulai melompat dalam gelapnya malam

Dia mungil sekali, menyisakan ekornya dalam genggamanku

Tapi kaki panjang itu membawanya terbang ke pohon-pohon

Dia begitu unik

Memangsa yang lain cukup dengan gigi

Memanjat ulung sesaat setelah lahir

Lihat mata besarnya itu, begitu besar dibanding otaknya sendiri

Tajam sekali mata itu dalam kegelapan

Sembari sibuk memutar total kepalanya

Suara unik terdengar dari kerabatnya yang memanggil

Lantas ia menghilang sebelum pagi

Begitu misterius untuk kuteruskan kisahnya

Sebab ia begitu peka

Ia mungkin membenci cahaya, manusia dan keunikannya

Sebab, itu mula sinar kepunahannya

Terpisah dari hutannya

Dan…

Menghantam kepala sendiri hingga mati

Monyet hantu dari Sulawesi

Lantas aku menyebutnya Tarsius

Dan ini ditempat menarik lainnya,

Dia….

Dia mulai muncul bersama terbenamnya mentari

Mulai merangkak ditengah malam

Dia besar sekali, tak ada darinya bisa kugenggam

Tapi ia masuk begitu dalam

Dan membawaku terbang bersama

Dia begitu hebat

Melumpuhkanku hanya dengan bibir

Membekapku sejak hadir

Lihat mata besarnya itu, semua duniaku terlihat disana

Membekukanku sebelum beraksi

Tajam sekali mata itu melihat suramku

Sembari sibuk memutar otak

Suaranya masih memenuhi pusat saraf

Lantas ia telah hilang sebelum pagi

Dan tak ada lagi yang bisa kutuliskan

Dia pergi dihanguskan cahaya

Dia mungkin membenciku kali ini

Membenci dirinya dan pertemuan ini

Aku telah salah menemukan letak hatinya

Kami berpisah

Dan…

Membunuh diri sendiri dengan rindu

Rupa paripurna dari mimpi

Lantas aku menyebutnya Pangeranku.

Related posts:

Pemangsa Peradaban

Penulis: Verlyn Thesman (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024) Mau seperti apakah kaumku? Nyaman sudah tak pernah kami alami Tertutup tak tertutup

Temu

Penulis: Wriftsah Qalbiah (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024) Semilir rindu menaungi langkahku, Membawaku pada ruang sepi yang menanti sebuah temu. Bayangmu

Menumpang Tanya

Oleh: Athifah Putri Fidar Di atas bus yang berguncang lembut,kita berdiri bersebelahan,namun dengan debaran jantung yang tak seiramseperti dua ritme