web analytics
header

Tanggapi Kritik Dekan: Presiden BEM FH-UH Sebut Sudah Sesuai Tupoksi

Sumber: Canva

Makassar, Eksepsi Online — Menanggapi postingan yang diunggah di Eksepsi pada Senin (30/9) dengan judul “Kritik Tajam Dekan FH-UH: ‘BEM Jangan Hanya Jadi Panggung Pribadi!'”, Anugrah Heru Saputra selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (BEM FH-UH) turut mempertanyakan apa yang dimaksud oleh Dekan mengenai tupoksi BEM dalam postingan tersebut, karena menurutnya, lembaga tempat ia menjabat sudah melaksanakan semua kewajiban yang ditetapkan dalam Peraturan Keluarga Mahasiswa (PERKEMA). Program-program yang dijalani pun sudah sesuai dengan capaiannya. 

Dalam pendapatnya, prestasi mahasiswa yang digaungkan oleh Dekan kurang relevan dengan kewenangan BEM, karena tupoksi BEM hanya mempersiapkan potensi-potensi mahasiswa tadi lewat rangkaian Pembinaan Mahasiswa Hukum (PMH), kemudian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) yang akan mewadahi prestasi-prestasi mahasiswa tersebut. 

“Menurutku bukan kewenangannya BEM di situ, kewenangan BEM itu untuk mempersiapkan KEMA-KEMA untuk bisa berprestasi secara kelompok maupun individu. Dimana dia berprestasi? Ya, di UKM, HMD, HMPS,” jelasnya saat diwawancarai oleh Reporter Eksepsi (30/9).  

Namun, Heru pun mengakui bahwa lembaganya memang belum merata untuk turun langsung membina semua organisasi yang dibawahi BEM. Alasannya adalah karena BEM kekurangan kader, dan juga kurangnya rasa kepedulian organisasi-organisasi tadi terhadap BEM sendiri. Kebanyakan organisasi tersebut hanya menganggap BEM sebagai jembatan administrasi antara KEMA dengan Fakultas. 

Mengenai evaluasi yang disarankan Dekan, Heru sendiri mengatakan bahwa evaluasi BEM selalu ada. Tetapi, kepedulian KEMA terhadap BEM memang sangat kurang, hanya segelintir orang yang datang saat evaluasi berlangsung. Bahkan audiensi ke Dekanat lewat WD I pun belum diindahkan. Namun, akan ada rencana kegiatan dari BEM bertajuk “Sehari Bersama Dekan”, sebagai tempat untuk mewadahi aspirasi mahasiswa secara langsung terhadap Dekan.

Presiden BEM FH-UH itu turut menanggapi ucapan Dekan yang mengatakan bahwa BEM hanya dijadikan panggung pribadi. 

“Kalau secara organisasi, BEM  harus diberikan panggung memang. Karena dia lembaga tinggi dan harusnya dia (BEM) yang paling menonjol dari UKM, HMD, HMPS.”

Ia juga menyampaikan keluh kesahnya terhadap Dekanat yang tidak menyediakan ruang diskusi, masalah-masalah fasilitas, surat dan perizinan, serta pendanaan yang menurutnya kurang sehingga beberapa organisasi terpaksa harus menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan. 

Heru kembali menambahkan, bahwa lembaganya terbuka untuk menerima semua masukan, saran, pendapat, serta kritik yang bisa membuat BEM lebih ideal lagi ke depannya. (Tod)

Related posts: