web analytics
header

Temu

Sumber: Pinterest

Penulis: Wriftsah Qalbiah (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024)

Semilir rindu menaungi langkahku,

Membawaku pada ruang sepi yang menanti sebuah temu.

Bayangmu masih tersimpan di sudut terdalam,

Meski kini jarak menjadi jurang yang kelam.

Suaraku terjerat dalam lirih rindu tak terdengar,

Memanggil namamu yang kini jauh tersamar.

Setiap hari berlalu bak satya yang terlupakan,

Menyisakan rindu yang tak terungkapkan.

Keberadaanmu selalu terasa dekat,

Namun tetap tak tersentuh.

Tak bisakah kau datang menghampiri?

Menepis rasa rindu dan kekosongan hati.

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening