web analytics
header

Pentingnya Menghargai Hak Cipta: BSDK FH-UH Gelar Seminar Seni dan Royalti

Sumber: Dokumentasi Reporter Eksepsi

Makassar, Eksepsi Online (23/11) – Unit Kegiatan Mahasiswa Bengkel Seni Dewi Keadilan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (UKM BSDK FH-UH) sukses menggelar seminar bertajuk “Karya Seni dan Royalti: Siapa yang Diuntungkan?”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Promosi Doktor Prof. Zainal Abidin Farid FH-UH pada Jum’at (22/11).

Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang sistem royalti dan pentingnya melindungi karya seni, terutama bagi mahasiswa hukum yang tertarik dengan dunia seni dan hak kekayaan intelektual.

Acara ini dikemas dalam bentuk Talkshow dengan menghadirkan tiga narasumber. Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.Hum., M.Si., yang membahas konsep hak cipta dan royalti dalam perspektif filsafat hukum. Johan Komala Siswoyo, S.H., memberikan paparan mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang pengelolaan royalti hak cipta lagu dan/atau musik. Sementara itu, musisi Makassar Notinson berbagi pengalaman mengenai perlindungan kekayaan intelektual dalam dunia seni. Diskusi ini dipandu oleh moderator Akram Hadinata, yang juga seorang musisi.

Ketiga narasumber menyampaikan pesan penutup yang menginspirasi. Johan mendorong peserta untuk aktif mendaftarkan karya seni mereka ke platform aggregator.

“Jangan ragu untuk mendaftar atau mengunggah karya Anda ke aggregator yang ada di Indonesia. Siapa tahu, karya Anda bisa menghasilkan uang, sehingga Anda sebagai seniman akan diuntungkan,” ujarnya.

Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.Hum., M.Si., menekankan pentingnya menghargai hak cipta.

“Hargailah pesan moral dan hak cipta, karena itu lebih baik daripada menjadi korban pelanggaran hak cipta.”

Notinson kemudian mengingatkan bahwa perlindungan kekayaan intelektual adalah langkah penting bagi para seniman.

Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai regulasi royalti dan perlindungan hak cipta, serta mendorong mahasiswa hukum untuk lebih aktif dalam melindungi karya seni mereka.

Seminar ditutup dengan penampilan dari Notinson dan Akram yang membawakan beberapa pilihan lagu dengan aliran musik berbeda. (Ski)

Related posts: