Oleh:
Arie Purnama Saputra
Kemana lagi kami harus mengaduh, tidak ada telinga yang mendengar, tidak ada mata yang melihat, sebab kami di luar dari pada rumah pikiran para Tuan-Tuan.
Mencerdaskan kehidupan bangsa katanya, nyatanya pendidikan kita dironrong habis-habisan, dihempaskan dengan metode-metode pembodohan dengan dalil kesehatan
Kebebasan-kebebasan dibungkam, dunia kampus dimatikan, diskusi-diskusi dikebiri sedemikian rupa, masih dengan dalil yang sama, dengan dalil kesehatan.
Tak ada yang membayangkan, wajah pendidikan kita akan nampak seperti hari ini, segala sistem baru dimunculkan, tanpa sadar menelan produk-produk akal sehat, menelan jiwa-jiwa yang kritis
Dengan harap, lahir para akademisi yang membudak kepada Tuan-Tuan yang ada, para pelajar yang ditatar dengan jiwa jiwa pekerja, membudak pada pasar kapitalisme.
Dengan alat pendidikan yang dikuasainya, para Tuan-Tuan segera memperbaiki singgasananya dengan sistem pendidikan masa kini, menggerus nilai nilai pelajar, melenggangkan langkah para Tuan-Tuan berjalan kanan kiri, dengan mengontrol segala daya gravitasi yang ada.