web analytics
header

12 Tahun Berjalan, 17 Kali Aksi, Aspirasi GPT Belum Ditanggapi

Makassar, Eksepsi Online-Pembiaran mengangkut dan menurunkan penumpang di luar terminal nampaknya menjadi hal yang sangat lazim kita amati di Kota Makassar. Akibatnya, masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada terminal, yaitu Gabungan Pekerja Terminal (GPT) Regional Daya kehilangan mata pencaharian. Kejadian tersebut menimpah para supir BUS, pedagang asongan, pemilik los-los kios, serta para pemilik kios kecil yang masih kontrak dan terus membayar retribusi.

GPT sudah berulang kali melakukan aksi memprotes keadaan tersebut, namun tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti pihak berwenang. “Kami pernah melakukan aksi dengan jumlah sekitar 1000 orang massa pada tahun 2012. Aksi tersebut berpusat di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Dinas Perhubungan Kota Makassar, Kantor Wali Kota Makassar, Jembatan Fly Over, bahkan di depan perusahaan otobus. Tapi hingga kini, penertiban terminal liar belum dilakukan,” ungkap Dahlan pada diskusi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas, Senin (5/5).

Dahlan pun berharap agar Pemerintah Kota bisa mendengar aspirasi dari para pekerja yang tergabung dalam GPT Regional Daya. (Fok)

Related posts: