Makassar, Eksepsi Online (11/01) — Angkatan Republik 2024 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) sedang menjalankan proses pemilihan untuk calon Ketua Angkatan dan Inaugurasi.
Uniknya, calon Ketua Angkatan dan calon Ketua Inaugurasi Republik masing-masing memiliki satu kandidat. Adapun kandidat calon Ketua Angkatan adalah Baso Ahmad Zuhail Asir dan M. Alfian Afyfi sebagai calon Ketua Inaugurasi.
Andi Nur Muthahhirin AZ selaku Ketua Panitia Pemilihan Umum (PPU) Angkatan Republik, menjelaskan bahwa proses pendaftaran calon berlangsung selama dua hari, pada Kamis hingga Jumat tanggal 30-31 Desember 2024. Sebelum pendaftaran resmi dibuka, PPU telah melakukan pendataan awal guna memastikan calon yang berminat dapat mempersiapkan segala kebutuhan administrasi dengan baik.
“Kami melakukan konfirmasi jauh-jauh hari agar teman-teman yang berminat bisa bersiap. Berdasarkan hasil pendataan awal, ada dua calon untuk Ketua Angkatan dan satu calon untuk Ketua Inaugurasi. Setelah pendaftaran dibuka, jumlah tersebut tidak berubah,” terang Tahir.
Namun, salah satu calon Ketua Angkatan kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri. Tahir mengaku bahwa panitia sudah berusaha untuk membujuk calon tersebut agar tetap melanjutkan proses pencalonan.
“Kami berupaya untuk menjaga agar pemilihan tetap memiliki lebih dari satu calon. Namun, alasan yang diberikan calon tersebut tidak memungkinkan untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Akibatnya, hanya tersisa satu calon untuk posisi Ketua Angkatan,” ungkapnya.
Bryan Liem Sitanggang, salah satu anggota Keluarga Mahasiswa (KEMA) sekaligus mahasiswa Angkatan Republik, menyatakan bawa fenomena hanya adanya satu calon dalam pemilihan adalah hal yang lumrah dan sering terjadi. Ia tidak mempermasalahkan minimnya calon yang maju, karena setiap individu memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
“Saya tidak mempermasalahkan mengapa tidak ada calon-calon yang naik, melainkan hanya satu calon. Karena saya paham bahwa kami memiliki hak untuk maju, hak untuk dipilih dan memilih,” tutur Bryan.
Menurutnya, keputusan untuk mencalonkan diri atau tidak, sepenuhnya merupakan hak pribadi yang harus dihargai. Namun, ia juga menyoroti adanya potensi munculnya opini yang dapat memicu perselisihan dan kesalahpahaman di kalangan mahasiswa.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak dapat memahami dan menghargai setiap keputusan yang diambil, sehingga terhindar dari perpecahan yang tidak diinginkan. Ia juga berharap pemilihan ini bisa berlangsung secara baik dan dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir.
“Apapun hasilnya nanti, kita harus tetap sama-sama merangkul dan bekerja sama untuk menyukseskan setiap program yang dimiliki oleh setiap pemimpin.”
Agenda pemilihan kini telah melewati tahap pemaparan visi dan misi serta pemaparan konsep inaugurasi di depan pelataran Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH-UH pada Jum’at (10/01).
Agenda pemilihan selanjutnya meliputi masa kampanye yang akan berlangsung pada tanggal 11-19 Januari, dilanjutkan dengan masa tenang pada tanggal 20-22 Januari. Pemilihan serentak akan dilaksanakan di tanggal 23 Januari, diikuti dengan perhitungan suara pada hari yang sama. (Tod)