web analytics
header

Kotak Aspirasi Tidak Ditanggapi Mahasiswa

Salah satu kotak aspirasi di Pelataran BEM FH-UH
Makassar, Eksepsi Online- Pemasangan kotak aspirasi oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum Unhas (FH-UH) sejak awal kepengurusannya tidak ditanggapi secara aktif oleh mahasiswa. Ditemui di tengah acara Pembinaan Mahasiswa Hukum (PMH) II, Minggu (6/10), Ketua DPM Agam Abdul Haq, menyatakan pengecekan kotak aspirasi dilakukan setiap bulan, namun sampai sekarang belum ada aspirasi mahasiswa  tersalurkan melalui  kotak aspirasi.

Sebanyak tiga buah kotak aspirasi telah ditempatkan di sejumlah titik di FH-UH, yaitu di dekat tempat fotokopi FH-UH, di pelataran gedung  perkuliahan lantai 1, dan di depan Pelataran BEM FH-UH. Agam menyatakan, kotak aspirasi merupakan wujud tanggung jawab DPM sebagai sarana bagi mahaiswa untuk menyampaikan keluhannya perihal  FH-UH, namun mahasiswa tidak merespon baik. Melihat keadaan tersebut, ia menilai mahasiswa belum kritis dan cenderung apatis. Mahasiswa seringkali hanya berkeluh-kesah tentang keadaan fakultas, namun tidak menyampaikannya ke DPM.

“Kami telah memberikan wadah bagi mahasiswa jika merasa ada haknya yang tidak terpenuhi sebagai mahasiswa FH-UH, atau ada hal-hal yang ingin disampaikan kepada BEM maupun birokrasi. Kalau tidak bisa menyampaikan secara lisan atau tidak bisa menyampaikan langsung kepada DPM, dapat dengan surat melalui kotak aspirasi yang telah kami siapkan,” jelas Agam.

Menurut keterangan dari Presiden BEM, Nurdiansah, setelah ditampung melalui kotak aspirasi DPM, aspirasi akan diteruskan ke BEM untuk ditindaklanjuti. Kenyataannya, sampai sekarang aspirasi tidak pernah disampaikan mahasiswa melalui kotak aspirasi. Meskipun demikian, ia  menyatakan kebanyakan mahasiswa menyampaikan langsung secara lisan aspirasinya ke BEM dan DPM. Aspirasi tersebut berkisar masalah kemahasiswaan, sarana dan prasarana, akademik dan pendanaan.

Ditanya mengenai tindak lanjut aspirasi yang disampaikan mahasiswa, Nurdiansah menyatakan siap untuk menyampaikannya kepada pihak yang terkait, termasuk jika itu bersinggungan dengan birokrasi.

Kurang tersalurnya aspirasi mahasiswa melalui kotak aspirasi, juga ditengarai karena kurang aktifnya pihak DPM menyosialisasikan fungsi dan tujuan kotak aspirasi. Hal itu sebagaimana diungkapkan Afdhal Hidayat, mahasiswa FH-UH angkatan 2011. Meskipun demikian, ia menilai mahasiswa saat ini memang lebih tertarik untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung ke DPM dan BEM. “Kotak aspirasi harus dipertahankan, tapi sosialisasinya perlu ditingkatkan lagi,” harapnya. (RTW)

Related posts: