Makssar-Eksepsi Online. Akhir-akhir ini santer terdengar isu adanya usaha pelemahan fungsi Komisi Yudisial (KY) sebagai lembaga eksternal yang ikut menyeleksi calon-calon Hakim Mahkamah Agung (MA). Berdasarkan isu trsebut Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas (BEM FH-UH), mengadakan Diskusi Teras yang bertema “Urgensi Eksistensi KY Dalam Mewujudkan Peradilan yang Bersih” bertempat di teras depan sekretariat BEM FH-UH, Selasa (1/9). Acara turut dihadiri oleh beberapa lembaga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Pemantau Peradilan.
Asisten Penghubung Komisioner KY Republik Indonesia wilayah Sulawesi Selatan Ni Putu Dewi menyatakan diskusi yang diadakan sebagai bentuk pencerahan dan sosialisasi lembaga KY kepada mahasiswa. Lebih lanjut Ni Putu berharap adanya tindakan lanjutan dari diskusi yang dilakukan. “Harapan saya hal ini tidak berhenti dalam hal diskusi, namun ada follow up berikutnya yang kemudian melahirkan aksi-aksi nyata dan berdampak dalam terwujudnya peradilan bersih dan bermartabat,” ungkapnya.
Senada dengan Ni Putu Dewi, Wakil Presiden BEM FH-UH Wahyu Hidayat mengungkapkan adanya upaya pelemahan lembaga yang pernah dialami Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini turut dialami KY. Wahyu juga berkomentar terkait pentingnya peran KY, “Seperti yang kita ketahui Peran KY sangat penting dalam mewujudkan peradilan yang bermartabat,”terangnya.
Acara tidak hanya dihadiri mahasiswa FH-UH saja tetapi salah satu peserta berasal dari STAI Al-Azhar Gowa. “Dengan adanya diskusi seperti ini saya berharap bahwa nantinya hukum-hukum di Indonesia bisa diperbaiki, terutama dari para penegak hukumnya. Dan mungkin acara-acara seperti ini bisa memperbaiki kondisi yang ada,” jelasnya. (AMI, Kas)