Raha, Eksepsi Online – Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah di wilayah timur Indonesia yang memiliki potensi hutan jati terbesar di luar pulau Jawa yang lokasinya terpusat di Kabupaten Muna. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir disinyalir ribuan kubik kayu jati dikeluarkan secara serampangan dari kawasan kabupaten Muna.
“Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi telah mengevaluasi dan mengeluarkan sertifikasi pada beberapa kawasan hutan di kabupaten Muna sebagai lokasi sumber benih jati sejak tahun 2003, antara lain sumber benih jati Mangga Kuning, benih jati Barangka, benih jati Sikundere dan benih jati Lamorende.” Ungkap Jasmanto Anggu saat memaparkan materinya di acara Seminar Lingkungan (13/08).
Mantan aktivis BEM Kehutanan Universitas Hasanuddin yang pernah menjabat sebagai Ketua KORPALA Unhas inipun menambahkan bahwa tingkat kerusakan sumber benih jati mangga sebesar 84,23%. “Berbagai tindakan dan langkah penyelamatan telah dilakukan, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Bahkan perambahan dan penyerobotan kawasan hutan terus berlangsung sampai sekarang. Hampir semua kawasan hutan jati di kabupaten Muna telah menjadi sumber konflik antara masyarakat dan pemerintah.” Imbuhnya.
Kondisi yang sangat memprihatinkan sebagai dampak dari pembalakan liar di Kabupaten Muna adalah ancaman kepunahan klon Jati Muna, terlebih dampaknya juga mulai dirasakan oleh masyarakat dengan tejadinya perubahan atau penurunan fungsi lingkungan. Kerusakan kondisi hutan ini sebagai akibat pemanfaatan sumber daya hutan tanpa memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan. (fok)