web analytics
header

Sepulang Menonton Pertandingan PSM, Mahasiswa FH-UH Dibegal

Jpeg
Kema FH-UH mendesak Polisi Sektor (Polsek) Panakukang mengusat tuntas kasus Ulil, Selasa (29/9)
Makassar, Eksepsi Online- Aksi Begal yang menyerang dua orang suporter PSM Sabtu lalu (26/9) di Jl. Urip Sumoharjo, depan Wisma Benhil telah diberitakan di banyak media. Salah seorang korban ternyata adalah mahasiswa Fakultas Hukum Unhas (FH-UH) yaitu Andi Ulil Ulhaq. Adanya beberapa penyerangan di Makassar akhir-akhir ini dan diserangnya salah seorang mahasiswa FH-UH mendorong Keluarga Mahasiswa (Kema) FH-UH mengajukan desakan ke Polisi Sektor (Polsek) Panakukang, Selasa (29/9), terkait pengusutan kasus terutama yang menimpa Ulil. Menanggapi desakan mahasiswa, Kapolsek Panakukang Kompol Woro Susilo mengatakan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

“Kami sudah menurunkan anggota di lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan sudah ada beberapa orang yang dinterogasi karena diduga pelaku lebih dari sepuluh orang,” tegasnya. Ia menambahkan proses peyelidikan hingga pengungkapan harus berdasarkan fakta dan meminta keterangan orang yang melihat dan mendengar kejadian tersebut.

Motif Diduga Terkait Kasus Suporter PSM Sebelumnya

Beberapa hari sebelum kejadian, telah terjadi peristiwa yang turut melibatkan suporter PSM. Hanya saja, suporter PSM yang melakukan pelemparan batu kepada masyarakat di daerah Ulil dan yang lain di serang dan menyebabkan masyarakat marah dan keluar, seperti yang diutarakan Kompol Woro Susilo. Akan tetapi lanjutnya, terkait motif penyerangan terhadap Ulil, belum jelas apakah benar berhubungan dengan kasus sebelumnya atau tidak. “Belum diketahui apakah ada indikasi dengan pelemparan suporter PSM sebelumnya ataukah spontan, kami belum tahu karena sebelum kejadian ada yang menanyakan (korban,Red) suporter PSM atau bukan dan dari mana.”

Terkait hubungan dengan kasus sebelumnya, Afdalis mahasiswa FH-UH, saksi mata yang saat itu pulang beriringan bersama Ulil mengatakan, bahwa peristiwa tersebut murni kejahatan dan jangan disamakan dengan kasus suporter PSM, ditambah lagi korban merupakan Kema FH-UH. Lebih lanjut ia yang mewakili Kema FH-UH saat itu menyatakan ingin melihat kinerja Kapolsek dan jajaranya dalam mengusut tuntas kasus. “Kami meminta kepada bapak untuk selama tiga hari ini bekerja profesional, kalau misalnya tidak kami akan mengambil tindakan yang dianggap perlu,” ungkapnya.

Menanggapi desakan Kema FH-UH, Kompol Susilo mengingatkan kepada pihak-pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan tindakan yang dianggap tidak perlu karena ditakutan akan menimbulkan masalah baru dan memberikan kepercayaan kepada kepolisian.“Kita upayakan semaksimal mungkin tidak bisa kalau dibatasi tiga atau empat hari, mencari orang artinya kita harus jelas mau menunjuk orang terlibat atau tidak kalau tidak disingkronkan dengan ini.” Kapolsek turut menjanjikan akan memaksimalkan penyelidikan “Ini penyelidikan kita tetap maksimal agar hal ini dapat terungkap,” ujarnya.

Di lain pihak mahasiswa Prodi Hukum Administrasi Negara (HAN) FH-UH Achmad Fahrul Islam mengharapkan adanya upaya preventif karena kejadian sepeti ini sudah sering terjadi. “Kenapa kita harus menunggu ada kejadian, kenapa tidak dilakukan upaya preventif dimana ada aparat yang berjaga karena potensi kejadian seperti itu ada,” kata Fahrul.

Kronologis Penyerangan

Kejadian bermula saat Ulil dalam perjalanan pulang dari menonton pertandingan PSM, Ulil yang saat itu melalui Fly Over tiba-tiba terjebak kemacetan di depan Wisma Benhil. “Tiba-tiba terjadi kemacetan, di depan orang-orang berteriak bilang putar arah di depan ada tawuran, saya dengan Ulil beda motor, saya putar arah sebelah kiri sementara Ulil putar arah sebelah kanan, pas belum sempurna putarnya pelaku pengeroyokan sudah menghampiri Ulil,” jelas Afdalis yang saat itu turut berada di tempat kejadian. Sebelumnya ada suporter PSM lewat terlebih dahulu, akan tetapi lolos dari serangan dan yang berada di belakangnya kemudian menjadi sasaran.

Hal berikutnya yang terjadi Ulil didapat dan diserang orang tak dikenal. “Mau ma putar motorku tapi kan macet jadi susah bergerak kendaraanku, nah didapatma. Dikiraika anggota kelompok suporter. Jadi saya kasi liatmi kartu mahasiswaku. Tapi langsungma diserang, ada lebih sepuluh orang lah,” ungkap Ulil.

Bukan hanya satu korban tetapi terdapat dua korban. Ulil terkena busur di bagian dada dan luka parang di bagian kepala dan pinggul sedangkan korban lainnya terkena parang di bagian pergelangan tangan dan punggung. Pelaku sendiri merupakan anak-anak dan dewasa.

Terkait peristiwa yang menimpanya, Ulil berharap tidak ada kejadian serupa yang menyusul. “Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini. Supaya kita ini masyarakat merasa aman dan nyaman. Dan pihak keamanan juga lebih meningkatkan kinerjanya dalam melalakukan pengawasan. Dan para pelaku segera ditangkap dan menjalani proses hukum yang berlaku,” ujar Ulil yang hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina. (Kas,AMI)

Related posts: