Makassar, Eksepsi Online– Iba, mungkin itu yang akan kamu rasakan ketika mendengar nasib Hardiyanti Rahmayana, seorang mahasiswi yang terpaksa berhenti sejenak karena tak mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Yanti begitu sapaan akrabnya, merelakan bangkunya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH), kosong untuk sementara waktu.
Mahasiswi angkatan 2015 tersebut tak kuasa menanggung beban. Bidik Misi yang menjadi harapannya, tak membidiknya. akhirnya, ia pun pulang kampung, kembali ke rumah neneknya. "Saya masih mau melanjutkan kuliah," katanya saat ditemui kru Eksepsi di rumahnya, di pelosok Maros.
Mari Peduli Hardiyanti! itulah yang disuarakan oleh beberapa mahasiswa FH-UH yang peduli akan nasib Hardiyanti. "Ia (Yanti, Red) tidak mampu melanjutkan kuliahnya karena faktor ekonomi, dia sudah berusaha daftar Bidik Misi tapi gagal. Kami ingin meringankan beban hardiyanti," tutur salah seorang penggagas Gerakan Peduli Hardiyanti.
Mahasiswa yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku Gerakan Peduli Hardiyanti tersebut digagasnya karena belum ada pergerakan dari pihak yang terkait."Karena kasus tersebut sudah lama, tapi belum ada pergerakan yang signifikan dari pihak terkait," tutur mahsiswa angkatan 2014 tersebut.
Gerakan Peduli Hardiyanti tersebut dibuat untuk memberi tahu seluruh Keluarga mahasiswa (Kema) untuk saling bahu membahu mengulurkan tangan untuk membantu. "Saya berharap teman-teman semua kema FH-UH dapat menggunakan jiwa sosialnya untuk membantu Hardiyanti. Kami yakin setiap orang punya jiwa sosial," harapnya.
Jika ingin membantu Hardiyanti, silahkan datang di posko Gerakan Peduli Hardiyanti, di depan Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LPMH-UH atau silahkan hubungi kontak 081355090392. (Ish)