Makassar, Eksepsi Online – Lembaga Tinggi Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) mengadakan Dialog Keluarga Mahasiswa (Kema) FH-UH dengan tema “Rebut Independensi PMH” di pelataran BEM FH-UH, Selasa (29/11).
Presiden BEM FH-UH Kahar Mawansyah mengatakan dialog ini didasari rasa kecewa Kema FH-UH terhadap intervensi yang dilakukan oleh Wakil Dekan (WD) III FH-UH Hamzah Halim pada proses Pembinaan Mahasiswa Hukum (PMH) Tahap I. “Kami tidak terima dengan sikap arogansi oleh WD III,” tegasnya.
Pada dialog yang juga dihadiri oleh mahasiswa baru FH-UH tersebut, dirinya menilai bahwa seharusnya PMH dilaksanakan dengan nilai-nilai kemahasiswaan, “Jadi kita maunya sesuai dengan nilai-nilai kemahasiswaan, tanpa intervensi tanpa intimidasi,” tuturnya
Disinggung mengenai nasib PMH selanjutnya, Kahar merencanakan untuk segera mengambil langkah teknis. Katanya, perumusan dan pelaksanaan PMH akan dilakukan dengan melibatkan semua unsur organisasi lingkup kema FH-UH.
Senada dengan itu, Ketua DPM FH-UH Addinul Haq menilai penyelenggaraan PMH seharusnya sejalan dengan aspirasi Kema, yaitu independen dan terbebas tindakan represif birokrasi kampus. “Cukup sampai di situ saja, karena itu yang menjadi muara kenapa kita melakukan protes,” tuturnya.
Addinul pun berharap ada tindak lanjut terkait tuntutan yang telah disuarakan Kema FH-UH. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan BEM sesuai tugas kelembagaan masing-masing dalam menindaklanjuti penyelengaraan PMH. “PMH bisa terlaksana, tentu itu yang menjadi hasil yang kita harapkan,” katanya.
Faradilla, salah satu mahasiswa baru peserta dialog, mengapresiasi sikap BEM. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh BEM sudah tepat. Ia pun berharap pihak dekanat dapat sejalan dengan BEM terkait pelaksanaan PMH. “Semoga Wakil Dekan III bisa sejalan dengan BEM dan tidak seperti PMH yang baru-baru ini dilaksanakan,” tutupnya (Rst)