Makassar, Eksepsi Online – Internasional Law Students Association Chapter Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (ILSA FH-UH), membahas sengketa Laut Tingkok Selatan dalam seminar yang diadakan. Seminar dengan tema “Koneksitas Indonesia Dalam Sengketa Laut Tiongkok Selatan” tersebut, berlangsung di Ruang Meeting Room 1 Hotel Paradiso Jl. Perintis Kemerdekaan, Selasa (31/10).
Ketua Panitia Amalia Ros, menjelaskan bahwa seminar tersebut merupakan hasil penelitian yang diadakan oleh dosen-doesn di departemen Hukum Internasional (HI FH-UH). “Kebetulan ILSA itu berada di bawah binaan departemen HI FH-UH serta dosen-dosen di departemen HI telah mengadakan penelitian. Jadi, kemudian satu item penelitian sudah selesai mengenai sengketa laut Tiongkok Selatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amalia mengungkapkan bahwa selain program kerja dari ILSA, hal ini juga bertujuan memberikan informasi seputar Laut Tingkok Selatan dan kepentingan Indonesia di dalamnya. “Tujuannya juga untuk memberikan informasi kepada teman-teman agar mengetahui apa penyebabnya negara-negara berebutan dengan Laut Tiongkok Selatan, serta menjelaskan bagaimana kepentingan Indonesia terhadap sengketa laut tersebut,” ungkapnya.
Dalam seminar tersebut turut hadir Prof. S. M Noor, Prof Marcel Hendrapati, Dr. Abdul Maasba Magassing, serta Dr. Iin Karita Sakharina sebagai pemateri. Sedangkan peserta hadir sebanyak 100 orang. Terkait hal itu, salah satu peserta seminar, Rizkian Fajar Sudictar merasa antusias dengan pemateri yang dihadirkan. “Saya sangat berantusias mengikuti seminar tersebut dikarenakan pemateri yang dihadirkan sangat mendukung dengan tema yang dibawakan,” tuturnya.
Rizkian berharap agar nantinya ilmu yang diberikan dapat menambah pemahaman terkait penyelesaian sengketa internasional. “Semoga materi yang dibawakan dapat bermanfaat bagi kita dan semoga kita dapat mengamalkan materi tersebut kepada masyarakat luar yang belum mengetahui konflik di dunia internasional,” harapnya. (Iwn)