Makassar, Eksepsi Online – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) Laode Syarif membuka kegiatan Anti Corruption Summit (ACS) III 2018, bertempat di Anjungan Pantai Losari, pada Minggu (21/10). Pembukaan kegiatan ACS ini dilakukan pada rangkaian kegiatan pertama ACS yakni, jalan santai dan kampanye anti korupsi
Dalam sambutannya setelah melakukan jalan santai dan kampanye, Laode Syarif mengatakan bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya dapat dilakukan dengan cara penindakan saja, namun dapat pula dilakukan dengan cara pencegahan.
“Fungsi utama KPK yakni melakukan koordinasi, supervisi, monitoring, pencegahan dan terakhir penindakan. Hanya sekitar 300 orang di KPK yang melakukan fungsi penindakan, Selebihnya sekitar 1.500 orang bekerja dibidang pencegahan. Namun saat ini, publik lebih tertarik mengetahui hal dari fungsi penindakan saja,” ujar Laode (21/10).
Lebih lanjut, pada kegiatan ACS yang pertama kali dilaksanakan di luar Pulau Jawa ini, Laode berharap agar melalui ACS kali ini akan ada kekuatan baru untuk mendorong semangat anti korupsi dari Indonesia bagian Timur.
“Pencegahan korupsi dapat dilakukan melalui pendidikian anti korupsi di lembaga pendidikan maupun melalui lembaga masyarakat. Selain itu, pihak pemerintah dapat pula mulai mencegah korupsi dengan cara mendata seluruh aset Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota/Kabupaten agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak tepat,” tambah Wakil Ketua KPK ini.
Kegiatan yang melibatkan pihak perguruan tinggi, pemerintah daerah dan masyarakat sipil ini rencananya akan berlangsung selama empat hari dari Minggu-Rabu (21-24/10). Rangkaian ACS selanjutnya yakni Seminar Jurnal Integritas di empat universitas di Makassar dan workshop dan Forum Group Discussion (FGD).
Menanggapi kegiatan ACS, Ema Husain selaku Kodinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia Timur yang turut hadir pada kegiatan pembukaan ini, berharap agar hasil rekomendasi dari seluruh rangkaian ACS ini dapat diimplementasikan oleh seluruh pihak yang terlibat.
“Pelibatan semua pihak pada kegiatan ini menjadi penting. Semoga hasilnya dapat diimplementasikan agar lebih banyak yang melakukan gerakan pencegahan korupsi,” ujar Ema saat diwawancarai (21/10). (Iwn/Sme)