Oleh: Nurfaika Ishak
Sendiri
Kuresapi malam yang Engkau berikan
Kurenungi ciptaanMu dengan nalarku yang cacat
Hati bertanya mengapa ada hujan?
Dan langit pun bisa menangis?
Dan langit pun bisa menangis?
Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia
Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas
Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening