web analytics
header

Tak Seindah Perempuan Itu

puisi

Oleh: Putri Juwita Permatahati

Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas Angkatan 2011

 

ini aku

sebagian orang berkata aku cantik begini

sebagian lagi mencemoohku, mencibirku

dari belakang

 

ini aku

orang seperti mereka menganggapku kawan

aku ramah dan pandai bergaul

perempuan yang keras dan berani

 

ini aku

orang seperti mereka menganggapku berbeda

aku kafir, hina

perempuan yang tamak dan bodoh

 

rambutku memang tergerai

tidak ditutupi kain itu

tubuhku memang sedikit terlihat

tidak ditutupi dengan pakaian itu

 

tidak seperti mereka, malah mereka

terlihat seperti mereka, bukan mereka

 

aku tahu aku tak seindah wanita itu

dia menjaga sikap dan perkataannya

dia menjaga pandangannya

dia menutup bagian dirinya

 

aku tahu aku bukan wanita itu

aku berbicara lantang

aku bersikap santai dan acuh

dan yang paling berbeda

Aku tidak membalut tubuhku dengan kain panjang itu

 

terkadang amarahku muncul

ketika mereka memandangku rendah

terkadang air mataku mengalir

ketika mereka menganggapku jalang, murahan

 

dalam hati aku bertanya

apakah hanya dengan itu kalian mengukur keimanan?

 

hanya Tuhan yang tahu

seberapa besar imanku

seberapa besar rasa cintaku pada-Nya

 

kalian tak perlu tahu

kalian tak pantas tahu

 

aku memang tak seanggun perempuan itu

aku memang tak sesopan perempuan itu

aku memang tak sealim perempuan itu

aku memang tak seindah perempuan itu

 

tapi yang kutahu

hatiku lebih indah dari siapapun….

 

 

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening