web analytics
header

Untukmu, Para Petopeng

Oleh: Nurjannah

Kau tak tahu hidupku
Kau tak mengerti kehidupanku
Kau hanya bisa menilai dengan semaumu

Kau tak tahu kesulitanku
Kau tak tahu tawa, tangis, dan pengharapanku
Sekali lagi, kau hanya bisa menilai dengan semaumu

Aku tahu arti hidup, sedangkan kau tidak
Aku tahu sulitnya hidup, sedangkan kau tidak
Aku tahu bahagianya hidup, sedangkan kau tidak

Karena kau, masih terjerat dalam keegoisan dan kemunafikkan hidup
Karena kau, masih terpenjara dalam hidup yang kau banggakan
Dan sekali lagi, kau hanya bisa menilai dengan semaumu.

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening