web analytics
header

Peri Kecilku

Wahai peri kecil yang tidak ku sebutkan namanya

Adakah hatiku yang penuh keburukan ini bisa memasuki hatimu yang suci itu

Wahai peri kecil yang tidak berani ku tatap matanya

Mungkinkah pandanganmu yang jernih itu mau melirik sejenak kearahku, kearah seorang pendosa yang dipenuhi nafsu dunia

Wahai peri kecil yang terbang bebas di alam mimpinya

Apakah aku bisa berharap hadir dalam mimpimu, saat aku bahkan tidak pernah hadir di dalam benakmu

Wahai peri kecil yang selalu kuharap hadirnya

Akankah engkau menungguku sebagai mana aku selalu menyemogakanmu

 

Puisi oleh Muh. Ikhsan, Reporter LPMH-UH

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu