web analytics
header

Surat Martir Revolusi

sumber : Google

sumber : Google
sumber : Google

(Brenando M. Awuzi Pengurus LPMH-UH Periode 2017-2018)

 

Untukmu yang tersayang,

 

Disaat aku muda,

Aku mempunyai kebebasan, tetapi tak kusadari

Aku mempunyai banyak waktu, tetapi tak kurasa

Mempunyai cinta, tetapi  tak kupeduli

 

Kukorbankan semua hal itu demi sebuah kebenaran.

 

Dan di masa tuaku, aku merindu

Aku merindukan hal – hal yang membuatku merasa  hidup

Detik-detik bergulir pertanda menuju akhir

Lilin-lilin pun  kian meredup

 

Aku takut,

 

Banyak orang sebelum ku telah gagal

Dihabisi oleh para penjagal

Saat ini aku akan pergi menghilang

Hilang di suatu tempat di kota yang Malang

 

Kota yang malang,

Kota yang masih bertahan

Meskipun telah dibumi hanguskan

Dan telah menyaksikan pembantaian

 

Siapakah yang akan menyambutku disana ?

Sekumpulan manusia tak berhati kah ?

Seperti yang kutakutkan

Atau hanya hembusan angin pembawa dingin

 

Seperti seorang buronan aku bersembunyi

Seperti seorang penjahat aku diikuti

Tetapi tetap kebenaran tempat kakiku berpijak

 

Jikalau kepandaian melalaikan ku

Dan bila ambisi meyesatkan ku

Jangan mendendam atas namaku

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening