Oleh : Hanifah Ahsan
(Pengurus LPMH-UH Periode 2018-2019)
Sore datang,
Aku masih tenggelam dalam sebuah khayalan
Kubayangkan kenangan adalah layang-layang yang malu ditiup angin
Lalu perlahan hilang seiring sebuah perubahan
Kini, aku mencoba kembali
Di sela perjalanan pulang,
Aku menyadari, jalan setapak tidak lagi menuju dirimu
Karena kini, matamu bagaikan langit yang menolak segala warna selain biru
Sudah jelas, itu bukan lagi warnaku.
Ragaku tanpa sadar telah tiba,
Ke perpustakaan tersunyi yang biasa kita sebut rumah
Langit pun perlahan berubah
Rumah ini seakan memaksa untuk melihat layang-layang yang sedari tadi sulit kulepas
Kemudian, langit kembali memberi tanda
Mataku mengarah ke sebuah buku yang meronta untuk dibaca
Seakan semua pandangan ku tertarik padanya
Sebuah buku yang berjudul “Kau”
Langit menggelap,
Bersamaan dengan halaman pertama buku yang ku baca
Ini hujan pertama, setelah kita yang telah menghancurkan rumah
“Kau” masih terus ku baca,
Seiring dengan hujan yang jatuh di langit dan berakhir di mataku
|
||