Oleh : Brenando Mauritz Awusi
(Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas Angkatan 2016)
Aku gelap, aku sendiri
Mengayuh ke depan kabut menyelimuti
Dalam gua,
Gelap dan lembap mencengkram
Apakah kakiku lemah?
Aku tak bisa kemana-mana, tidak bebas
Pandang cermin, lihat dirimu
Dimana perubahanmu
Tatap matamu,
Engkau muda, api masih membara
Panaskan kakimu, melangkah ikuti arah angin
Sejauh mata memandang, itulah semangat
Karena tak semua yang menjelajah sedang tersesat
Mereka bilang, muda itu kebodohan
Bagiku, tua tak selalu bijak
Aku yakin akan karya yang memanusiakan manusia
Tuhan menyamakan semuanya
Aku, kamu, kita, tua dan muda
Mari berkarya dalam anugerah