web analytics
header

Antara Karma, Karunia dan Penyesalan

IMG-20190805-WA0033
Sumber : Dokumentasi Eksepsi

Rahmat Hidayat

(Pengurus LPMH – UH Peiode 2019-2020)

Aku mungkin lelaki bejat

Melakukan dosa tanpa sadar akan tobat

Bermain perasaan juga syahwat yang berapi tiap hari

Aku lelaki bejat,  yang tak mampu menahan diri

Hingga, bertemulah aku dengan  kekasih hati yang kusayangi

Ku rayu, ku bujuk dengan alasan tak akan pergi

Bermani api disiang hari

Menangis setengah mati, menjelang malam hari

.

 

Tak ada lagi kata setelahnya, semua sudah terjadi

Hingga

Sang kekasih datang memberi kabar

Sembari menangis kebingungan.

Kabarnya,kami  punya tamu tanpa undangan

Entah karma atau karunia

Entah harus menangis menyesal atau gembira

Yang ku pastikan, Aku tak bisa mengelak atas perbuatan ini

..

Cukup berat menyambut yang datang tanpa disadari

Bahkan, lelaki bejat ini sempat mencari cara menghancurkan sang tamu

Mencari cara menutupi kelalaian dimasa lalu

Hingga, aku dan sang kekasih bersepakat bertanggung jawab atas perbuatan kami

Setelah beberapa saat dilewati

Kupikir ini bukan karma, namun karunia

Karunia yang turut didampingi penyesalan

Related posts:

Surat untuk Wiras

Oleh: El Duhai Wiras Merah Mathari, kekasihku. Ras, masihkah kau merajuk? Kenapa mata kau sungkan menatapku? Ayolah, aku berjanji tak

Suara Hati Pusara

Oleh: Fadlin Yunus Halimah dengan muka menunduk, duduk di hamparan tanah seluas 800 meter persegi. Dengan mata sembab ia memegang

DESEMBER KESEKIAN

Oleh: Nur Fadliansyah Abubakar & A. Wafia Azzahra Makin perih namun teriris Semakin diam semakin sakit Lelah batin Ingin mati