Makassar, Eksepsi Online – (27/11) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) bekerjasama dengan International Comittee of the Red Cross (ICRC) Indonesia & Timor-Leste menggelar webinar “PENGHORMATAN ATAS HARKAT MARTABAT MANUSIA PADA MASA KONFLIK: Pertautan antara Hukum Humaniter Internasional, Prinsip-prinsip Agama, dan Nilai-nilai Budaya”, yang diselenggarakan pada Jum’at (27/11) pukul 14:00 WITA melalui Zoom Meeting dan Live Streming pada Channel Youtube ICRC INDONESIA.
Webinar ini dipandu oleh MC Dr. Andi Bau Inggit, S.H., M.H., dan terdiri dari beberapa rangkaian acara, acara pertama yaitu sambutan yang disampaikan oleh Alexandre Faite yang merupakan Head of ICRC Regional Delegation of Indonesia & Timor-Leste
Dalam sambutannya Alexandre Faite mengatakan bahwa nilai-nilai harkat martabat manusia adalah hal yang hakiki yang akan semakin baik apabila disampaikan ke pendengar yang lebih luas, karena ICRC ingin mengenalkan kepada mitra-mitra seperti Universitas Hasanuddin dan juga berharap agar webinar yang dilakukan dapat bermanfaat bagi seluruh hadirin.
“Kami harap webinar ini dapat juga bermanfaat bagi seluruh hadirin, banyak dimensi lain yang dapat digalih lebih jauh lagi dalam webinar ini diantaranya pertama akan dibahas mengenai hukum humaniter internasional dan dan nilai kemanusiaan sebagai satu nilai yang universal, kemudian kita juga akan mendengar bagaimana nilai-nilai lokal khususnya untuk adat bugis juga menekankan penghormatan atas harkat martabat manusia, dan terkahir hubungan antara prinsip-prinsip agama dalam hal ini agama islam dengan nilai kemanusiaan” ujarnya.
Setelah sambutan dari Alexandre Faite dilanjutkan oleh sambutan Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan sekaligus membuka webinar siang tadi. Dalam sambutannya Farida Patittingi mengatakan apa yang disampaikan oleh Alexandre adalah hal yang penting untuk didiskusikan karena saat belajar hukum internasional selalu hanya berhubungan dengan hukum-hukum internasional itu sendiri yang kadang-kadang tidak pertautkan atau kaitkan dengan nilai-nilai lokal atau nilai nilai agama itu sendiri.
“Ini tentunya sangat menarik karena selama ini yang kita pahami kalau kita belajar hukum internasional selalu hanya berhubungan dengan hukum-hukum internasional itu sendiri yang kadang-kadang kita tidak pertautkan atau kaitkan dengan nilai-nilai lokal atau nilai nilai agama itu sendiri. Dan pada kesempatan ini, dalam diskusi ini tentunya nanti akan menawarkan suatu wacana yang menjadi bahan diskusi akademik yang sangat bagus” ujarnya.
Setelah webinar dibuka oleh Dekan FH-UH selanjutnya adalah sesi presentasi yang dipandu oleh moderator Dr. Iin Karita Sakharina, S.H., M.A., dengan pembicara pertama Donny Putranto merupakan penasehat hukum ICRC Jakarta yang membawakan materi dengan tema tentang Hukum Humaniter Internasional dan Nilai-Nilai Universal Penghormatan Martabat Manusia, selanjutnya pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Abdul Maasba Magassing, S.H., M.H., yang membawakan materi dengan teman Prinsip-Prinsip Humaniter yang Akan Mengaitkan Hukum Humaniter Internasional dengan Nilai-Nilai Budaya Lokal Bugis dan Makassar. Dan pembicara terakhir yaitu Novriantoni Kaharudin merupakan Networking Adviser ICRC Jakarta membawakan materi tentang Prinsip-Prinsip Umum dan Kandungan Hukum Islam tentang Konflik Bersenjata.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau diskusi dan dilanjutkan ke acara terakhir yaitu penutup webinar “PENGHORMATAN ATAS HARKAT MARTABAT MANUSIA PADA MASA KONFLIK: Perautan antara Hukum Humaniter Internasional, Prinsip-prinsip Agama, dan Nilai-nilai Budaya”. (shy)