Elmayanti
Peserta DJD-PCA LPMH Unhas 2022
Petang itu hujan rinai
Aroma kemenyan dan aroma tanah saling mendominasi
Pohon kamboja menunduk berbelasungkawa
Kamis itu, anak ibu Kartini kembali dimakamkan
‘Perempuan’
Aksara itu tertulis rapi di nisan baru
Jasadnya tersenyum, tak sabar bertemu teman lain
Namun sebelum pergi, tradisi lama harus dijalankan
Seperti yang sudah-sudah, jasad baru haraplah memperkenalkan diri
Mohon izin tuan…
Perkenalankan, aku Perempuan
Aku adalah apa yang mereka paksa menyukai merah jambu
Aku adalah apa yang mereka paksa untuk dimadu
Aku adalah apa yang suaranya mereka redam dan beku
Kubilang aku gadis, mereka mendecih sinis
Kubilang aku wanita, mereka tertawa meremehkan
Kubilangg aku janda, mereka bersiul menggoda
8 Maret kemarin tubuhku terkapar
Setelah dilucuti tangan-tangan bengis
Setelah diludahi ucapan pedas
Setelah harga diriku raib dengan miris
Sekali lagi, aku Perempuan
Hari ini fisikku dimakamkan
Tapi jiwaku sudah lebih dulu dimatikan puluhan tahun silam.
Saban hari semoga kau paham
Indonesia tanpa perempuan
Ialah tubuh tanpa lengan
Hari ini Perempuan mati
Hari ini Indonesia binasa karena hilang arah