Elmayanti
Pengurus LPMH-UH Periode 2021-2022
PART VI
Keesokan harinya.
Langit hitam tampak disinari bintang-bintang. Kerajaan begitu ramai. Dekorasi pesta yang begitu megah, dengan setiap orang yang dibaluti gaun. Perhatian orang-orang sedang fokus pada pertunjukkan air cahaya oleh kaum mermaid. Para mermaid mengerahkan kekuatan terbaiknya, menampilkan pertunjukkan air mancur yang mengesankan, cahaya menguar dari air itu, berbagai warna. Bunga teratai disekeliling telaga juga mengeluarkan cahaya keemasan. Benar-benar pemandangan yang indah.
Putri Lheora, Raja Athos, dan Ratu Zelda juga ikut menyaksikannya. Putri Lheora tersenyum senang, Eve juga ikut dalam pertunjukkan itu.
“Hormat kami yang mulia Raja, yang mulia Ratu, dan yang mulia Putri mahkota.”
Pandangan keluarga kerajaan Blanca langsung beralih ke sumber suara itu. Seorang pria seusai raja Athos, dengan rambut sepundak, tangan kanannya menggenggam sebuah Trisula berwarna perak. Disampingnya ada seorang gadis manis, bintang laut dan mutiara hitam menjadi hiasan dirambut merahnya.
Mereka berdua Raja Arthur dan Putri Grisella. Dari kerajaan Oceana, kerajaan kaum mermaid yang letaknya ribuan kilometer dari kerajaan Blanca.
“Kemana perginya Putra Mahkota kerajaan Oceana?”
“Maaf Ratu, ada masalah cukup besar diperbatasan, aku mengutus putraku untuk menyelesaikannya.”
Ratu Zelda tersenyum simpul. “Baiklah, kuharap dia bisa datang dan mendampangi putri Lheora di ulang tahunnya tahun depan.”
“Tentu yang mulia.”
“Mari raja Arthur, kami ajak mengelilingi kerajaan.”
“Saya merasa terhormat Raja Athos, mari…”
“Anda terlihat begitu tertarik pada pertunjukkan air cahaya itu yang mulia Putri Mahkota.”
“Panggil saja aku Putri Lheora wahai Putri Grisella. Iya aku memang sangat menyukainya. Aku selalu meminta itu sebagai hadiah ulang tahun dari kaum mermaid.”
“Kapan-kapan berkunjunglah ke Kerajaan Oceana. Saya sendiri yang akan menampilkan pertunjukkan air cahaya itu untuk Putri Lheora.”
“Itu tawaran yang sangat bagus Putri Grisella. Sayangnya, letak kerajaan Oceana begitu jauh. Berada di ujung dunia Deidamia.”
“Saya mengerti Putri Lheora. Kalau begitu, biarkan saya dan beberapa orang teman yang akan menampilkan pertunjukkan air cahaya di ulang tahun Putri tahun depan.”
“Dengan senang hati, Putri Grisella. Terima kasih.”
“Apa aku boleh ikut mengobrol?” sahut seorang gadis yang baru datang. Gadis itu menggunakan gaun yang agak asing dibanding gaun yang digunakan kebanyakan orang. Ornamen bintang kecil tampak memutar di sekeliling gaun birunya. Hasil sihir tentunya.
Ia Putri Arnetha, putri Kerajaan Gliana. Kaum witch. Putri yang begitu tertarik dengan antariksa.
“Putri Grisella, perkenalkan ini Putri Arnetha dari kerajaan Gliana. Sahabatku.”
“Wah ternyata rumor itu benar.”
Putri Lheora dan Putri Arnetha mengernyit bingung.
“Rumor?”
“Iya. Rumor tentang betapa cantiknya 3 sekawan. Putri Lheora dari kerajaan Blanca, Putri Arnetha dari kerajaan Gliana, dan Putri Daisy dari Kerajaan Floryn. Dan oh yah, kemana perginya Putri Daisy? Apa ia juga hadir di pesta ini?”
“Sudah 2 tahun kami tidak bertemu dengan Putri Daisy. Sejak kaum fairy bertentangan dengan kerajaan Blanca. Ia memutuskan seluruh komunikasi dengan kami. Awalnya ia hanya jarang berkunjung lagi ke kerajaan, tapi berjalannya waktu, ia bahkan sudah tidak pernah lagi berkunjung kesini.”
“Maafkan saya, Putri Lheora. Saya lupa akan hal itu.”
Putri Lheora tersenyum tipis. “Tak mengapa Putri Grisella. Mari kita kembali menyaksikan pertunjukkan air cahaya.”
Putri Lheora, Putri Arnetha, dan Putri Grisella kembali fokus pada pertunjukkan di Telaga.
Namun pertujukkan yang awalnya mengesankan itu mendadak menjadi aneh. Ketika tanaman teratai di telaga Jocasta berubah ukuran menjadi sangat besar. Membuat para mermaid terbawa sampai ke pinggir telaga. Ini jelas bukan bagian dari pertujukkan. Apalagi setelah itu, tanaman menjalar yang digunakan sebagai hiasan pilar-pilar berubah menjadi berukuran raksasa, kemudian merusak pilar-pilar itu, membuatnya roboh. Keadaan semakin kacau, orang-orang lari menghindari pilar yang berjatuhan.
Ada apa sebenarnya ini? Itu yang semua orang tanyakan.
“Ayahanda!” Histeris Putri Lheora ketika sebuah pilar berukuran besar jatuh mengenai Raja Athos. Para prajurit kerajaan langsung memasang formasi kuat untuk melindungi Ratu Zelda juga Putri Lheora. Tapi terlambat, tanaman Azaela, tanaman langka dengan racun mematikan. Berhasil mengenai Ratu Zelda. Tanaman langkah itu hanya dimiliki oleh kaum fairy.
Kaum fairy? Tunggu dulu!
Dan akhirnya semuanya terjawab, ketika ratusan kaum fairy menyerbu kerajaan. Mereka mengendalikan semua tanaman, menyerang orang-orang kerajaan tanpa ampun.
Dan satu hal yang perlu diketahui, ini sangat mirip dengan mimpi Putri Lheora. Mimpi itu bukan hanya sekedar bunga tidur belaka. Tapi suatu peringatan.
Ratusan orang-orang kerajaan mulai mati.
Tak ada yang bisa menyakiti Putri Lheora. Ia sudah memasang jaring pelindung yang tak seorang pun bisa tembus.
Dan mata Putri Lheora membulat sempurna ketika melihat siapa yang memimpin pasukan kaum fairy itu.
Orion. Pria yang ia sangka dari kaum vampire. Memimpin dibarisan terdepan, dengan sayap tipis yang dikepakkan. Ternyata selama ini pria itu menyembunyikan sayapnya di balik jubah hitam.
“Apa yang kau lakukan Orion?!”
Orion mendarat dan berdiri beberapa meter dihadapan Putri Lheora.
“Tentu saja membalas dendam Putri, ah tunggu dulu, bukankah kau melarangku memanggilmu dengan gelar. Kalau begitu, apa kabar Lheora? Sepertinya tidak baik-baik saja. Ayahandamu dan Ibundamu baru saja meninggal bukan? Hahahaha…”
“Apa yang telah Ayahandaku dan Ibundaku lakukan padamu Orion?” tanya Putri Lheora datar. Ia masih berusaha mengontrol emosinya. Sungguh, ini sangat sulit dipercaya, terlebih lagi yang melakukannya adalah kekasihnya sendiri.
“Raja Athos terlalu naif. Tak pernah bisa melihat kejahatan orang-orang. Kaum Fairy sudah meminta Raja Athos untuk mengusir kaum werewolf dari kerajaan, semua orang tahu bagaimana kaum werewolf yang tidak beretika. Mereka bersikap semena-mena. Tapi Raja Athos tidak mengindahkan permintaan kaum Fairy, padaha kaum Fairy bermaksud baik.”
“Ayahandaku selalu melakukan yang menurutnya paling baik diantara yang baik Orion. Ia tahu bagaimana dunia ini butuh keseimbangan. Tak semua kaum werewolf bersikap seperti itu bukan? Kaum werewolf pun mengambil andil yang besar untuk menjaga keamanan kerajaan. Ayahandaku selalu ingin menjaga persatuan semua kaum di Deidamia, tidak ada yang dibedakan, meski ada kaum yang cacat perilakunya.”