web analytics
header

Memaknai Derai-Derai Cemara

Sumber: Pinterest

Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Oleh: Sefanya Maikhel Perdana Tosingke​

(Mahasisw Fakultas Hukum Angkatan 2020)

 

Dalang dari kehancuran adalah dirimu sendiri
Dipukul mundur oleh kebodohan adalah dasar kehancuran!

Siapa tahan melawan musuh terbesarnya? Siapa musuh terbesarnya?

Dunia memanipulasi kepercayaan.

Pertanyaan ini tidak butuh jawaban.
Lebih baik orang mencarinya dalam perenungan. Tapi siapa tahan melawan musuh terbesarnya? Siapa musuh terbesarnya?

Waktu adalah kawan, waktu adalah lawan.
Tetapi waktu, bukan musuh terbesarnya.
Binatang jalang menceritakan dalam bait-baitnya. Binatang jalang juga mencari dalam tiap-tiap baitnya.

Kapan seorang anak manusia menyentuh puing keabadian? Ketika raga menyatu jiwa, tubuh menyatu pada roh.
Kemah tempat kediaman roboh, atau dirobohkan.

Kembali kepada ketiadaan.
Dan siasat kesia-siaan ditembangkan.

Derai-derai cemara adalah derai-derai air mata.
Malam adalah kematian, dahan yang rapuh adalah kekalahan yang akut. Angin adalah sifat segala musuh, memukul.

Hidup hanyalah menunda kekalahan.
Sebelum pada akhirnya, hidup menggenap, dan kita menyerah pada keabadian.

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu