Oleh: Nur Rahmah
(Pengurus LPMH-UH Periode 2023)
Hentakan-hentakan kaki
Terdengar begitu arogan
Nafas-nafas kecil itu memekik
Meneriakkan amarah yang kini tak dapat diungkapkan
Siapa dirinya? Berlagak layaknya Tuhan
Duduk dengan membusungkan dada
Memamerkan indahnya kehidupan
Bergelut dengan kemunafikan dunia
Tenggelam dalam nikmatnya hipokrisi
Bekerja dengan tamaknya
Seakan-akan esok kiamat telah tiba
Mengumpulkan lembar demi lembar
Kertas yang mereka sebut dengan uang.
Rintihan demi rintahan
Terdengar dari para rakyatmu
Tidakkah kau kasihan?
Akan masa depan dan nasibnya
Kemana para pemimpin?
Yang katanya memusuhi ketidakadilan
Yang katanya mengayomi masyarakat
Kemana kalian?
Dan nyatanya kalian hanya bisa bersembunyi
Di balik kertas yang kalian koleksi,
Dapatkah kalian mendengar kicaun kami
Yang tersiksa akan hipokrisi dunia ini
Bisa kau lihat?
Kini dunia penuh dengan kemunafikan, keserakahan,ketamakan yang tak terbendung
Hanya karena kertas yang kau sebut dengan uang.
Entahlah….
Bahkan Tuhan saja heran dengan semua ini yang jelas-jelas Ia ciptakan sendiri
Kini masa peralihan telah tiba
Yang mulanya dipimpin oleh sosok yang berwibawa
Namun kini telah dipimpin
Oleh selembaran kertas yang hanya
Menjanjikan dunia semata