web analytics
header

Seling

Sumber: Pinterest

Oleh: Imam Mahdi A

Suara angin malam melambai,
Di kegelapan, hati semakin teriris abai.
Akhirnya kembali bertemu, meski hanya di alam maya,
Namun malam ini berbeda, tak seperti biasa.

Puncak pertengkaran terus menganga,
Kita saling menyalahkan, tanpa henti.
Seperti dua jiwa yang terjerat di tepi jurang,
Menunggu, apakah kita akan terhempas atau bertahan.

Bukankah kita butuh penghubung,
Untuk menjaga cinta tetap utuh?
Seperti sling berkarat yang tetap kuat.

Namun sling, sesungguhnya, bisa menjadi talang,
Mengangkatmu tinggi, atau menjatuhkanmu ke dasar jurang.

Aku pikir kita telah menemukan jawaban,
Namun sadarlah, aku bukanlah kawat sling,
Melainkan hanya sebuah selingan,
Berat hati tuk akui, tapi aku tak ingin ini terulang.

Langkahku menjauh dari tepian,
Menjadi saksi akan kepergian,
Aku tahu, kau sudah tidak lagi kesepian.

Bodohnya diri lambat menyadari,
Bahwa aku hanya pengisi sunyi
bagi senggang waktu sang dewi.

Ku harap, kau telah utuh,
Tumbuh tanpa ragu,
Karna semua kini telah kau tempuh,
ujar tumbal selingkuh.

Related posts:

Cipta Endemik

Oleh: Nur Aflihyana Bugi, S.H. Aku hanya menemukannya di pulau ini Kokoh di tengah negeri Menjadi pulau terbesar kesekian di

Hujan

Oleh: Alisa Fitri (Pengurus LPMH-UH Periode 2023-2024) Serpihan rahmat tuhan yang jatuh dengan ikhlasnya Ikhlas sebab jatuh tanpa peduli Apakah

Dalam Surgawi Baduy

Penulis: Nina Lelah Habis Bersama Langkah-Langkah yang Berjalan Mendaki Menara Alam, Menapak Permata Raja Puncak Menyusuri Lorong Waktu yang Penuh