web analytics
header

Dalam Surgawi Baduy

Sumber: Dokumentasi @madsutia

Penulis: Nina

Lelah Habis Bersama Langkah-Langkah yang Berjalan

Mendaki Menara Alam, Menapak Permata Raja Puncak

Menyusuri Lorong Waktu yang Penuh Pecahan Surgawi

Menuju Puncak Pesona Baduy

Ritme Nafas Kehidupan Berpacu Laju,

Habis Tersisa Mengarungi Pesona Raja Puncak

Habis Tersisa Mengarungi Pesona Pengalir Keabadian

Habis Tersisa Mengarungi Pangkuan Alam yang Penuh Pancaran Kehidupan

Mencapai Puncak Pusat Surgawi Baduy yang Penuh Sederhana

Menyebrangi Aliran Keabadian di atas Jalinan Kasih Bambu

Mengamati Irama Sang Pewaris Leluhur

Merasakan Kehadiran Kepolosan yang Indah Dipandang Bagai Berlian Tak Tergores

Sang Pewaris Berbalut Kain Halus Sederhana Berwara Hitam dan Putih

Hitam Melukiskan Kesetiaan, Ketabahan, dan Keteguhan

Putih Melukiskan Kesuciaan, Kesederhanaan, dan Kebersihan

Menghiasi Ksatria Dalam dengan Mahkota Kesucian

Corak Langit Pun Turut Menjadi Mahkota Sang Ksatria Luar

Dari Terkasih Yang Mulia Raja Sang Pemberi Perisai Keselamatan

Menyingsing Kegeleapan,

Menyelami Aliran Semburat Es dalam Pantulan Rembulan

Memulihkan Diri dari Jejak Langkah yang Telah Berlalu

Lalu Menutup Mata didalam Kegelapan

Beralaskan Irisan Pilar Hutan dibawah Payung Alami,

Anyaman Bambu Tipis yang Menghangatkan Ruang Istirahat

Senandung Nyanyian Penguasa Fajar yang Saling Menyaut

Menyambut Pancaran Kehidupan, Membangunkan Jiwa yang Sedang Tertidur

Menggantikan Rembulan yang Telah Menyinari Kegelapan

Hilang dalam Bayang,

Dering Melody, Alunan Puisi Bernyanyi, Hingga Labirin Manusia

Hanya Tersisa Nyanyian Malaikat Kecil Pemilik Langit Hingga Pengalir Keabadian

Nyaman Nan Pelukan Ibu dalam Keindahan Sederhana

Related posts:

Kata Pengantar

Oleh: Elmayanti Umar Ma, Pak. Aku selesai. Persegi di depanku masih menyala Tapi jariku memaku kehilangan arah “Penyelesaian skripsi ini

75 hari

Oleh: Rara Ainun Riskillah Tujuh puluh lima hari dalam pelukan malam Tidak ada batas yang jelas antara kemabukan duniawi dan