web analytics
header

Keluh Pada Sang Jingga

Oleh: Annisa Zalsabila

(Peserta Kokur Jurnalistik 2023)

Deburan melodi ombak dan semilir lembutnya angin,

tak bernilai bagi jiwanya yang lelah.


Tatapan mata sang pria mencerminkan beban dunianya yang ia pikul,

seakan mengadu pada sang surya yang akan tenggelam di penghujung kanvas jingga miliknya.

“Aku lelah!”
“Ini melelahkan!”


Namun sungguh sang surya hanya membisu,

lalu perlahan menghilang menyisakan semburat kekecewaan dalam hatinya.


Joseph…..
Terdiam dalam hiruk pikuk pikirannya yang memekikkan kepala.


Hatinya tenggelam dalam berat bebannya yang meraung, “Haruskah ku akhiri sendiri?!”


“Atau, kubiarkan saja ini membawaku mati bersamanya.”

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening