Oleh: Aunistri Rahima MR
(Pengurus LPMH Periode 2022-2023)
Kita berangan terlahir menjadi sebatang pohon
Di mana tempat kita tumbuh adalah tempat kita menetap dan mendekap
Tanpa perlu kita bayangkan asal muasalnya
Atau sebaiknya menyilih menjadi udara
Sehingga tak perlu ada yang terampas dan terputus
Dan tak perlu kita angan-angankan jumlahnya
Atau mungkin cukup menjelma setetes air saja
Yang mengalir di sepanjang sungai, di danau
di lembah, di rawa-rawa yang ujungnya tercelup ke lautan
Karena jika kembali dalam wujud ini
Yang sebermula hanyalah hitam dan putih semata
Kemudian terbelah menjadi dua beranak pinak
Dan pada satu titik hentakan nafsu
Keserakahan, keangkuhan, kemarahan, kesenangan yang tak berujung
Menjelma kelabu penuh kebisingan,
Menjelma merah pekat penuh rintihan