Penulis: Nina
Lelah Habis Bersama Langkah-Langkah yang Berjalan
Mendaki Menara Alam, Menapak Permata Raja Puncak
Menyusuri Lorong Waktu yang Penuh Pecahan Surgawi
Menuju Puncak Pesona Baduy
…
Ritme Nafas Kehidupan Berpacu Laju,
Habis Tersisa Mengarungi Pesona Raja Puncak
Habis Tersisa Mengarungi Pesona Pengalir Keabadian
Habis Tersisa Mengarungi Pangkuan Alam yang Penuh Pancaran Kehidupan
…
Mencapai Puncak Pusat Surgawi Baduy yang Penuh Sederhana
Menyebrangi Aliran Keabadian di atas Jalinan Kasih Bambu
Mengamati Irama Sang Pewaris Leluhur
Merasakan Kehadiran Kepolosan yang Indah Dipandang Bagai Berlian Tak Tergores
…
Sang Pewaris Berbalut Kain Halus Sederhana Berwara Hitam dan Putih
Hitam Melukiskan Kesetiaan, Ketabahan, dan Keteguhan
Putih Melukiskan Kesuciaan, Kesederhanaan, dan Kebersihan
Menghiasi Ksatria Dalam dengan Mahkota Kesucian
Corak Langit Pun Turut Menjadi Mahkota Sang Ksatria Luar
Dari Terkasih Yang Mulia Raja Sang Pemberi Perisai Keselamatan
…
Menyingsing Kegeleapan,
Menyelami Aliran Semburat Es dalam Pantulan Rembulan
Memulihkan Diri dari Jejak Langkah yang Telah Berlalu
Lalu Menutup Mata didalam Kegelapan
Beralaskan Irisan Pilar Hutan dibawah Payung Alami,
Anyaman Bambu Tipis yang Menghangatkan Ruang Istirahat
Senandung Nyanyian Penguasa Fajar yang Saling Menyaut
Menyambut Pancaran Kehidupan, Membangunkan Jiwa yang Sedang Tertidur
Menggantikan Rembulan yang Telah Menyinari Kegelapan
…
Hilang dalam Bayang,
Dering Melody, Alunan Puisi Bernyanyi, Hingga Labirin Manusia
Hanya Tersisa Nyanyian Malaikat Kecil Pemilik Langit Hingga Pengalir Keabadian
Nyaman Nan Pelukan Ibu dalam Keindahan Sederhana