web analytics
header

Lubang Hitam

Sumber: Pinterest

Penulis: Agung Catur Nugroho

Sunyi ini terlalu berisik, mereka diam diusik angin yang mengacau
Awan datang dengan gerombolannya menyampaikan berita gembira
Mencairkan suasana yang sunyi mencekam hiruknya angin yang bisu
Tanah ikut bergumam mendengar suara yang tak kunjung usai

Semesta merasa bahagia, menyambut hangat dengan perayaan
Walau digaris waktu ini, kesedihan sudah tak lagi terbendung
Hilang, hanya itu bisa kukatakan terus-menerus

Helai demi helai memori menusuk hati yang terkutuk
Dari buih-buih harmoni yang mengepung pikiran
Hanyut terbawa arus duka tak berkesudahan

Diantara api dan air, yang tak dapat menyatu
Diantara impian yang jatuh tak berujung, aku tak dapat menemukanmu
Diantara kau dan aku, ku mencintaimu walau t’lah sirna

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening