web analytics
header

KAMA

Sumber: Pinterest

Penulis: Nur Rahmah (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024)

Kau hanya abisatya bagiku

Ucap seorang wanodya gila

Tepat setahun yang lalu

Tersusun rapi dalam khayal benak manusia biasa yang mengagumi segala tentangmu.

Renjana kian terpasung dalam daksa yang terus meronta, amerga perasaan yang terbelenggu di dalam asmaraloka yang penuh tanda tanya.

Apa perlu sedikit kuperjelas tuan berkaca?

Ada banyak waktu yang terbuang hanya untuk menghamba pada mereka yang terus mendamba.

Malam penuh tanya dan tengadah langit dengan seksama,

Ada begitu banyak diam, tetap sembunyi dan selalu menjadi misteri

Mengapa tercipta jika segalanya berbeda?

Angglang, diri ini terpukau pada nayanika yang berkaca itu, Tuan

Lekuk kecil pada pipimu tak ayal membuat larik ku menampakkan senyuman.

Manusia hanya bisa menaruh asa pada senandika

Yang entah kapan sanggup mengubah sebuah arsa tanpa lara.

Membiarkan harap meratapi sepi membuatnya mati,

Tapi apalah daya menaruh asa jika teduh terus membuat jarak.

Biarkan rasa itu mengalun pilu,

Semua butuh gelap untuk termangu

Mungkin akan ada jawab di penghujung yang terus saling meragu.

Related posts:

Pemangsa Peradaban

Penulis: Verlyn Thesman (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024) Mau seperti apakah kaumku? Nyaman sudah tak pernah kami alami Tertutup tak tertutup

Temu

Penulis: Wriftsah Qalbiah (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024) Semilir rindu menaungi langkahku, Membawaku pada ruang sepi yang menanti sebuah temu. Bayangmu

Menumpang Tanya

Oleh: Athifah Putri Fidar Di atas bus yang berguncang lembut,kita berdiri bersebelahan,namun dengan debaran jantung yang tak seiramseperti dua ritme