web analytics
header

Ruang yang Tersisa

Sumber: Pinterest

Penulis: Muhammad Rizqi Ardian (Pengurus LPMH-UH Periode 2023/2024)

Pernah kita asing,

Dalam tatap yang pelan-pelan merangkak,

Mencari arti di antara kata yang tak diucap,

Hingga benih-benih itu tumbuh,

Berbunga-bunga di dada yang dulu hampa.

Kita kasmaran dalam diam,

Menjadi sepasang yang saling genggam,

Tak perlu janji, cukup rasa yang hadir tanpa tanda tanya.

Namun waktu punya cara menjarak,

Perlahan, kau kian jauh, tak terjamah,

Seperti musim yang hilang di batas pandang,

Tinggalkan ruang kosong,

Kenangan yang terikat dalam kehampaan.

Begitu mungkin cinta bekerja,

Datang dengan warna,

Pergi tanpa suara.

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening