web analytics
header

Berita Duka Cita

Sumber: Pinterest

Oleh: Claudia Aprilia

Malam ini negeriku berkabung,

Atas kebebasan yang mati perlahan.

Ratapan tangis terdengar dari seluruh penjuru,

Kaki-kaki berderap cepat,

Dering darurat bergema,

Seiring ketukan palu dan seringai berdasi

Di atas kursi mewah berlapis kulit rakyat.

Malam ini negeriku berkabung,

Atas kebebasan yang mati perlahan.

Tembakan panas terdengar dari seluruh penjuru,

Tawa lepas dan kantuk mereka

Memuakkan dan memekakkan telingaku.

Malam ini negeriku berkabung,

Atas kebenaran yang dibungkam paksa.

Jalan-jalan pun sia-sia perjuangannya,

Jerit paksa dan air mata pun tak ada artinya,

Tulisan-tulisan dari hati

Dikalahkan oleh mesin tak bernyawa

Penuh dengan anggur manis

Yang meninggalkan rasa kalut

Pahit layaknya obat yang tak menyembuhkan.

Malam ini negeriku berkabung,

Atas suara-suara yang dibungkam

Dengan ratanya kepala bersimbah darah

Dan mulut bersimbah robekan tinta

Aku berkabung,

Badanku lelah, pikiranku kacau

Pemakaman mana lagi yang mau kudatangi

Untuk memakamkan,

Mayat negeriku hari ini?

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu