web analytics
header

Balada Memori

Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis

Oleh: Sery

Binar matanya yang kekal dalam ingatanku

A twinkle in his eyes that remains in my memory

Genggaman tangan yang hangatnya melekat dalam hatiku

The warmth of the hand that sticks in my heart

Dekapan hangatnya meluluhkan hatiku yang keras

His warm embrace melted my harden heart

Suaranya yang bersemayam jauh dalam jiwaku

His voice that resides deep in my soul

Dulu dia adalah luka yang tak pernah sembuh sempurna

He used to be a wound that never fully healed

Kenangan pahit yang tak pernah ingin kujenguk

Bitter memories that I never want to return to

Namun ia kembali setelah menghilang dari sisiku

But he came back after disappeared from my side

Dan sepertinya aku jatuh lebih dalam

And I think I’m falling deeper.

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening