web analytics
header

Titik Akhir Sebuah Pelayaran

Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis

Oleh: Muhammad Supardi

Pelayaranku kini telah tiba di penghujung,

Kapal dulu kunahkodai telah terhenti di garis akhir.

Berusaha mengembangkan layar yang telah usang,

Menjadi nahkoda pada kapal yang hampir karam.

Hari-hari telah dilewati, suka duka telah dilalui,

Kita pernah berjuang untuk bisa berlabuh di pulau harapan.

Walau ombak tak henti mengguncang kemudi,

Dan angin kerap membawa ke arah yang berlawanan.

Aku berdiri di dek dengan wajah menghadap keatas,

Memandang cakrawala yang tak lagi sama.

Langit senja pernah menyaksikan perjuangan kita,

Namun semuanya telah menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Jika suatu saat ada yang bertanya tentang kisah kita,

Biarlah kisah kita menjadi riwayat sunyi.

Tentang kita yang pernah melawan badai bersama,

Dan hati yang tetap setia meski pelayaran telah usai.

Related posts:

Ia

Oleh: Nona Ia hanya teman lama datang tiba-tiba, tanpa aba-aba di saat hati masih belajar lupa tanpa banyak kata ia

Arshynta

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ketika modernisme menulis tentang distopia dan postmodernisme membantainya dengan relativisme aku masih mencari kata yang pas

Biru

Oleh: Juwa (Pengurus LPMH-UH Periode 2024/2025) Ia, sesosok biru yang tergambar pilu lewat sorot mata sayu yang ia miliki. Hening