web analytics
header

Kala Cinta Berakhir Sunyi

Sumber: Pinterest

Oleh: Sri Kandi Ananda Budhida

Aku duduk terdiam di atas ranjang, diselimuti oleh pelukan sunyi dari sandaran jiwa yang setia menemani. Tiap tetes air mata yang jatuh membawa kembali gema masa lalu, kenangan kala cinta kita masih utuh dan menyala. Dulu, aku yakin cinta itu memilihku agar berbahagia, namun kini kenyataan menggulung harapan, melukis pahit yang tak terelakkan.

Tanganku menggenggam ponsel, menatap foto-foto manis kita, kala dunia terasa berputar hanya untuk kita, selip senyum yang pernah membuat segala terasa sempurna. Kini aku menelan getirnya perpisahan, cinta yang kita rajut harus berakhir dengan derai kata maaf dan seribu tanya “mengapa harus begini?”

Dalam sunyi yang mencengkeram, aku meratapi bukan semata kehilangan sosok yang pernah begitu kucinta, tetapi juga kehilangan diriku, senyum yang dulu mengembang kini terasa asing dan rapuh. Namun di balik ratapan ini, masih berkelip harapan kecil bahwa mungkin suatu saat hangat cintamu akan kembali menyapa jiwaku yang beku.

Related posts:

Abstrak

Oleh: Juwa Kerlip lampu jalan tak akan menyamai bintang. Ingin kucari tahu kata yang akan kupatrikan ketika mendengar isi kepalamu—yang

Terima Kasih

Oleh: Muhammad Fauzan MB Ragu menyerupai kabut yang mengunci pandangan, menyisakan langkah-langkah kecil yang gemetar menuju arah yang tak pasti.Getar

Di Balik Hening Senyummu

Oleh: Muhammad Supardi Di antara senyum yang tak pernah letihKumelihat sebuah rahasia di bola matamuSeperti angin yang datang berbisik lirihNamun

Penghitung Pengunjung Responsif

Total Pengunjung

...

Kunjungan Unik Hari Ini