web analytics
header

ALSA CLCC: Edukasi Hukum atas Dampak Penambangan Pasir terhadap Akses Pendidikan di Pulau Kodingareng Lompo

Sumber: Dokumentasi Panitia Pelaksana

Makassar, Eksepsi Online (20/12) – Asian Law Students’ Association Local Chapter Universitas Hasanuddin (ALSA LC Unhas) kembali menggelar program tahunan unggulan mereka, ALSA Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2024, dengan tema “Decreasing School Dropout Rates Among Island Children Through Equal Access to Education as an Impact of Sand Mining“.

Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi hukum terkait dampak negatif penambangan pasir terhadap akses pendidikan serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pemerataan pendidikan, khususnya di Pulau Kodingareng Lompo. Dengan agenda yang terbagi menjadi dua bagian utama: Pre-Event dan Main Event, yang berlangsung selama total lima hari dari Jumat hingga Kamis (22-28/11).

Tema tahun ini membahas isu yang dihadapi anak-anak di Pulau Kodingareng Lompo, di mana dampak dari aktivitas penambangan pasir menyebabkan banyak anak putus sekolah. CLCC hadir untuk memberikan solusi nyata melalui edukasi hukum, sosial, dan program pengajaran bagi anak-anak yang berupaya menempuh ijazah paket C.

Achmad Al Muhtadee Billah Herianto, selaku Project Officer kegiatan ini, menyampaikan bahwa CLCC tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang terancam kehilangan akses pendidikan.

Kegiatan CLCC dimulai dengan Pre-Event yang berlangsung selama dua hari. Pada Jumat (22/11), Pre-Event LCC yang berupa Diskusi Kolaborasi digelar di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH).

Diskusi ini melibatkan berbagai lembaga hukum dari Makassar, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bosowa (BEM Unibos), Himpunan Mahasiswa Hukum Bisnis Universitas Negeri Makassar (HIMAHUM UNM), dan Alauddin Law Study Center Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (ALSC UINAM). Fokus pembahasan adalah peran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tambang terhadap kesejahteraan pendidikan anak di Pulau Kodingareng.

Pre-Event Care dilaksanakan di Pulau Kodingareng Lompo, berjudul “Story Sparks” pada Sabtu (23/11). Dalam kegiatan ini, anak-anak dihibur dengan dongeng, cerita, dan puisi, untuk memotivasi mereka tetap semangat belajar. Didukung oleh mitra Sikola Cendekia Pesisir (SCP), kegiatan ini juga menyelenggarakan workshop menghias buku catatan untuk meningkatkan antusiasme belajar anak-anak.

Kemudian, Main Event LCC dilaksanakan di Pulau Kodingareng Lompo dengan agenda penyuluhan hukum pada Minggu (24/11). Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman seperti Sukrianto Kianto, S.H. dari Lembaga Advokasi & Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR), Nunuk Parwati Songki, S.H. dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia-Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI-LBH) Makassar, dan Gaffar, S.Pd. dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kodingareng Lompo.

Penyuluhan tersebut mendorong wacana mengenai pentingnya pendidikan formal dan nonformal serta dampak sosial dan ekonomi dari penambangan pasir.

Sementara itu, Main Event Care berupa “Opening Class” berlangsung pada hari Selasa (26/11) dengan menghadirkan pengajaran mata pelajaran berbasis silabus paket C.

Acara ini didukung oleh fasilitator dari Human Initiative Volunteer Energy Sulawesi Selatan (HIVE) dan komunitas Elevating Zeniths of Proficiency and Zest (EZPZ). Sebagai penutup, donasi berupa uang, buku, dan materi pembelajaran digital diserahkan kepada anak-anak.

Rangkaian CLCC ditutup pada Kamis (28/11) dengan Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan. Tema diskusi adalah “Meninjau Komitmen Pemerintah dalam Mewujudkan Kesetaraan Pendidikan melalui Akses Pendidikan SMA Negeri dan Program Paket C di Wilayah Pulau Kodingareng”. Diskusi ini menghadirkan berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat pulau.

FGD diakhiri dengan penandatanganan Surat Komitmen sebagai simbol perjuangan bersama untuk mendirikan SMA Negeri di Pulau Kodingareng dan memperjuangkan akses pendidikan yang lebih baik.

Melalui CLCC 2024, ALSA LC Unhas berkomitmen untuk terus mengedepankan dua pilar utama, yaitu Socially Responsible dan Legally Skilled. Program ini tidak hanya memberikan dampak nyata bagi masyarakat tetapi juga menjadi inspirasi untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan anak-anak di wilayah terpencil.

Dengan adanya CLCC, diharapkan anak-anak Pulau Kodingareng Lompo dapat terus melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan. (Tod)

Related posts: